Kumpulan Artikel Seputar Sahabat Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam

Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat dan seluruh kaum muslimin yang senantiasa berpegang teguh pada sunnah Beliau sampai hari kiamat.

Kaum muslimin yang kami muliakan, para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang bertemu dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan beriman kepada beliau, dan mati dalam keadaan muslim. Mereka adalah generasi terbaik dari umat ini.

Baca lebih lanjut

Kumpulan Artikel Seputar Sirah Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam

Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kita meminta pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Dan kita berlindung kepada-Nya dari kejahatan diri-diri kita dan dari keburukan amalan-amalan kita. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang bisa menyesatkannya. Dan barangsiapa disesatkan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang bisa memberinya petunjuk.

Aku bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan- Nya.

Baca lebih lanjut

Kisah Taubat Tiga Sahabat Yang Tidak Ikut Dalam Perang Tabuk

Setelah menempuh perjalanan panjang dan lama dari Tabûk, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan pasukan kaum Muslimin tiba di Madinah. Setibanya di Madinah, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki masjid lalu shalat dua rakaat. Demikianlah kebiasaan beliau setelah melakukan perjalanan jauh.

Lalu Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk dan orang-orang yang tidak ikut dalam perang Tabûk mulai berdatangan menemui Beliau sambil menjelaskan alasan mereka tidak ikut dalam perang Tabûk.

Baca lebih lanjut

Kisah Kejujuran Ka’ab bin Malik radhiyallahu ‘anhu

Dari Ibnu Syihab, dari Abdurrahman bin Abdullah bin Ka’ab bin Malik, diriwayatkan, bahwa Abdullah bin Ka’ab bin Malik -dia adalah penuntun Ka’ab dari anak-anaknya saat Ka’ab menjadi buta- berkata: “Saya mendengar Ka’ab bin Malik bercerita tentang kisahnya saat tidak ikut dalam perang Tabuk“.

Ka’ab bercerita, ‘Saya tidak pernah absen dalam peperangan yang dipimpin oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam kecuali perang Tabuk.

Baca lebih lanjut

Kisah Ka’ab bin Malik, Saat Semua Berpaling (6/6)

Rasulullah mulai melarang kaum muslimin berbicara dengan kami bertiga di antara orang-orang yang tertinggal. Akhirnya, orang banyak mulai menjauhi kami. Keadaan pun berubah, sampai saya merasa diri saya asing di bumi ini (Madinah). Seolah-olah tanah (Madinah) ini bukan seperti yang saya kenal. Dan kami merasakannya selama lima puluh hari.

Kedua sahabatku merasa hina dan hanya berdiam diri di rumah mereka sambil menangis. Sedangkan aku yang lebih muda dan lebih tabah, selalu keluar dan ikut shalat bersama kaum muslimin, berkeliling di pasar-pasar dalam keadaan tidak seorang pun mengajakku bicara.

Baca lebih lanjut

Kisah Ka’ab bin Malik, Saat Semua Berpaling (5/6)

Telah tiba hukuman bagi Ka’ab bin Malik Radhiallahu’anhu. Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam memerintahkan kepada seluruh muslim di kota Madinah untuk mendiamkan Ka’ab dan kedua mu’minin lainnya yang tidak ikut Perang Tabuk, yakni Murarah bin Rabi’ah al-‘Amiri dan Hilal bin Umayyah al-Waqifi sebagai wujud hukuman kepada Ka’ab untuk selama 50 hari.

Seketika itu kota Madinah berubah bagi mereka bertiga. Ka’ab serasa bukan tinggal di kota Madinah. Setiap orang yang akan jalan berpas-pasan dengan Ka’ab, seketika menjauh. Setiap orang tidak sengaja eye contact dengan Ka’ab, seketika berpaling.

Baca lebih lanjut

Kisah Ka’ab bin Malik, Saat Semua Berpaling (4/6)

Minggu lalu kita sudah mengikuti penuturan kisah Ka’ab bin Malik RadhiAllahu’anhu dan penyikapannya untuk memilih jalan kejujuran dalam menyampaikan ketiadaan uzur yang dimilikinya kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam karena tidak mengikuti perang Tabuk.

Dirinya lebih memilih dimarahi oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam daripada dimurkai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Baca lebih lanjut

Kisah Ka’ab bin Malik, Saat Semua Berpaling (3/6)

Menyambung dari pembahasan kajian kita pekan kemarin, tibalah saatnya Ka’ab bin Malik RadhiAllahu’anhu untuk menghadap Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam guna menyampaikan penjelasan sebabnya Ka’ab tidak ikut berperang bersama Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam.

Ka’ab bin Malik RadhiAllahu’anhu menceritakan dalam hadits yang telah disampaikan lalu, bagaimana Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam setibanya di Madinah mendengarkan alasan tidak ikut berperangnya dari sedikitnya 80 orang dari kaum munafik setelah selesainya sholat dua rakaat di masjid selesai shafarnya dari Tabuk.

Baca lebih lanjut

Kisah Ka’ab bin Malik, Saat Semua Berpaling (2/6)

Pada pekan kemarin kita telah membahas bagaimana profil Ka’ab bin Malik RadhiAllahu’anhu, beliau ialah salah satu sosok sahabat Nabi Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam yang pernah mengikuti bai’at Aqobah, janji setia kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam.

Namun khilaf luput mengikuti ajakan perang Tabuk oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam.

Baca lebih lanjut

Kisah Ka’ab bin Malik, Saat Semua Berpaling (1/6)

Kajian kita kali ini akan membahas sebuah kisah kepahlawanan dari salah satu sahabat Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam, yakni Ka’ab bin Malik RadhiAllahu’anhu. Dimana kisah ini terjadi pada salah satu momen peperangan besar kaum muslim melawan bangsa Romawi yang terjadi pada tahun 9 hijriah.

Namun kisah ‘kepahlawanan’ ini bukanlah menceritakan pengorbanan seorang panglima di medan perang, bukanlah menceritakan seorang pemanah handal yang heroik menumpas musuh, apalagi pasukan garda depan, tapi uniknya karena justru yang dikisahkan adalah kesalahan seorang sosok sehingga ia tidak memiliki andil dalam peperangan ini.

Baca lebih lanjut