Kumpulan Artikel Seputar Sirah Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam

Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kita meminta pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Dan kita berlindung kepada-Nya dari kejahatan diri-diri kita dan dari keburukan amalan-amalan kita. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang bisa menyesatkannya. Dan barangsiapa disesatkan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang bisa memberinya petunjuk.

Aku bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan- Nya.

Baca lebih lanjut

Makna Muhammad shalallahu alaihi wasallam Sebagai Penutup Para Nabi

Allah Ta’ala berfirman,

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَٰكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab, 33: 40).

Imam At-Thabari rahimahullah saat menafsirkan ayat ini berkata :  “Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam itu bukanlah ayah dari salah seorang lelaki diantara kalian (Zaid bin Haritsah radhiyallahu ‘anhu, yaitu anak angkat Nabi) melainkan beliau adalah Nabi terakhir, maka tiada lagi Nabi setelah beliau sampai Hari Kiamat dan adalah ALLAH Ta’ala terhadap segala perbuatan dan perkataan kalian Maha Mengetahui.”[1].

Baca lebih lanjut

Bi’tsah, Awal Kerasulan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam

Mendekati usia 40 tahun, dalam masa kematangan, Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam mulai lebih banyak memikirkan hakekat kehidupan, beliau banyak memikirkan kondisi masyarakat di sekitarnya yang menjadi penyembah berhala dan bergelimang dalam hawa nafsu.

Beliau melihat berbagai macam kepercayaan yang tumbuh di sekelilingnya—ada kepercayaan musyrikin, Hanifiyah, Yahudi, Nasrani, dan lain-lain—tapi beliau tidak mengetahui mana yang harus dipilihnya karena masing-masing kepercayaan itu berada dalam kondisi yang tidak menentu.

Baca lebih lanjut

Kelahiran Nabi Muhammad Hingga Masa Pengasuhannya

Abdullah adalah putra kesayangan Abdul Muththalib. Setelah selamat dari (nadzar) penyembelihan dan Abdul Muththalib menggantinya dengan seratus unta, dia menikahkannya dengan wanita terhormat nasabnya di Makkah. Dialah Aminah binti Wahb binti Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab.

Tidak berapa lama, Abdullah meninggal dunia saat Aminah mengandung janin Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu, Abdullah dimakamkan di Madinah, di sebuah lembah an-Nabighah tak jauh dari paman-pamannya Bani Adiyy bin an-Najjar. Saat itu dia pergi ke Syam lalu menjumpai ajalnya di Madinah saat kepulangannya, meninggalkan benih yang suci.

Baca lebih lanjut

Karakteristik Risalah Muhammad shalallahu alaihi wasallam

Khashaishu Risalati Muhammadin

Risalah yang dibawa oleh Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki karakteristik dan keistimewaan tersendiri yang berbeda dengan risalah yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul terdahulu.

Karakteristik dan keistimewaan tersebut diantaranya adalah:

Pertama, Sang Pembawa risalah adalah khatamul anbiya (penutup para nabi).

Baca lebih lanjut

Keumuman Risalah Muhammad shalallahu alaihi wasallam

Ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah ajaran yang bersifat umum dan universal.

Pertama, ia adalah ar-risalatu linnasi kafah (risalah untuk seluruh umat manusia).

Risalah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak hanya untuk umat tertentu, suku tertentu, atau bangsa tertentu; akan tetapi ia adalah risalah untuk seluruh umat manusia di muka bumi.

Baca lebih lanjut

Beberapa Muk’jizat & Tanda Kerasulan Muhammad shalallahu alaihi wasallam

Mu’jizat dan bukti kenabian Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam cukup banyak, diantaranya:

البِشَارَاتُ فِي الكُتُبُ السَّابِقَةُ

Bisyarat (Pengabaran dari Kitab-Kitab sebelumnya)

Kitab-kitab Allah sebelum Al-Quran telah memberi kabar gembira tentang kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum beliau dilahirkan, bahkan kitab-kitab tersebut telah mengabarkan sifat-sifat pribadi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, ciri-ciri negeri tempat kemunculannya, keadaan kaumnya, dan kapan (waktu) beliau diutus.

Baca lebih lanjut

Timeline Sejarah Perjuangan Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam

Patut disadari, tujuan mempelajari sirah Nabi bukanlah hanya untuk mengetahui rangkaian peristiwa dan memetik pelajaran dalam kejadian penting. Tujuan terpenting dari studi sirah adalah agar setiap muslim dapat melihat potret agama Islam secara utuh dalam sosok teladan terbaik : Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Tujuan Studi Sirah

Pertamamemahami kepribadian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui napak tilas kehidupan yang beliau lalui.

Keduaagar setiap orang dapat menemukan sosok suritauladan paling luhur.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu…” (Al-Ahzab: 21).

Baca lebih lanjut

Mukjizat Nabi Muhammad (19) : Kema’shuman Nabi ﷺ Meskipun Belum Diangkat Menjadi Nabi

Meskipun belum turun wahyu kepada Nabi ﷺ, Allāh telah menjadikan Nabi ﷺ ma’shum diatas fithrah dengan tidak menyukai perbuatan-perbuatan haram, misalnya tidak menyukai minum khamr, tidak berzina, tidak pernah mengusap atau menyembah berhala.

Diantara hikmahnya adalah agar saat Nabi ﷺ diangkat menjadi Nabi, orang-orang Quraisy tidak bisa mencela Nabi. Seandainya Nabi dahulu pernah sujud kepada patung atau melakukan perbuatan haram maka orang-orang Quraisy akan mengatakan: “Wahai Muhammad, sekarang engkau melarang kami padahal dahulu engkau melakukannya”.

Baca lebih lanjut

Mukjizat Nabi Muhammad (17) : Hujan Pada Masa Kekeringan

Inilah salah satu tanda kenabian, mukjizat yang disaksikan kaum mukminin, bahkan musuh-musuh Allah Subhanahu wata’ala. Doa doa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam terkabul.

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengisahkan, “Kekeringan pernah melanda di zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Suatu saat, ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berkhutbah di hari Jumat, datang seorang Arab gunung dari arah yang menghadap mimbar, dari pintu yang menghadap ke arah Darul Qadha (rumah pelunasan)”.

Baca lebih lanjut