Bi’tsah, Awal Kerasulan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam

Mendekati usia 40 tahun, dalam masa kematangan, Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam mulai lebih banyak memikirkan hakekat kehidupan, beliau banyak memikirkan kondisi masyarakat di sekitarnya yang menjadi penyembah berhala dan bergelimang dalam hawa nafsu.

Beliau melihat berbagai macam kepercayaan yang tumbuh di sekelilingnya—ada kepercayaan musyrikin, Hanifiyah, Yahudi, Nasrani, dan lain-lain—tapi beliau tidak mengetahui mana yang harus dipilihnya karena masing-masing kepercayaan itu berada dalam kondisi yang tidak menentu.

Baca lebih lanjut

Sirah Nabi (21) : Proses Turunnya Wahyu Pertama Kali

Wahyu pertama kali turun kepada Nabi ﷺ melalui mimpi. Sebelumnya, Rasūlullāh ﷺ suka berkhalwat (menyepi di goa), sebagaimana disebutkan dalam hadits, Dari ‘Āisyah radhiyallāhu Ta’āla ‘anhā [1], beliau mengatakan:

أَوَّلُ مَا بُدِئَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنَ الوَحْيِ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ فِي النَّوْمِ، فَكَانَ لاَ يَرَى رُؤْيَا إِلَّا جَاءَتْ مِثْلَ فَلَقِ الصُّبْحِ

Wahyu pertama kali turun kepada Rasulullahdalam bentuk mimpi yang benar tatkala tidur. Dan tidaklah Rasūlullāhbermimimpi kecuali mimpi tersebut datang seperti cahaya shubuh (sangat jelas)”. Baca lebih lanjut