Allah Ta’ala berfirman,
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَٰكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab, 33: 40).
Imam At-Thabari rahimahullah saat menafsirkan ayat ini berkata : “Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam itu bukanlah ayah dari salah seorang lelaki diantara kalian (Zaid bin Haritsah radhiyallahu ‘anhu, yaitu anak angkat Nabi) melainkan beliau adalah Nabi terakhir, maka tiada lagi Nabi setelah beliau sampai Hari Kiamat dan adalah ALLAH Ta’ala terhadap segala perbuatan dan perkataan kalian Maha Mengetahui.”[1].