Nabi Muhammad Lebih Butuh Untuk Didoakan


Syubhat :

Bagaimana Anda menginginkan dari kami untuk beriman dengan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai nabi, sementara al-Qur’an meminta kami untuk bershalawat kepadanya dan mendoakan rahmat baginya sebagaimana datang dalam ayat bershalawat dan salamlah kalian atasnya, seharusnya kamilah yang lebih butuh kepada rahmat Allah, ternyata kami mendapati nabi kalian Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam merasa perlu untuk didoakan.

Jawab :

Wajib bagi Anda untuk mengetahui bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak butuh kami bershalawat kepadanya, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memulai ayat dengan firman-Nya:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. al-Ahzab: 56).

Allah Subhanahu wa Ta’ala memulai dengan diri-Nya sendiri untuk bershalawat kepada beliau, lalu para malaikat-Nya. Seandainya Allah Subhanahu wa Ta’ala saja yang bershalawat kepada beliau, tanpa menyebut para malaikat, maka pastilah itu sudah cukup sebagai pemuliaan dan pengagungan.

Pertanyaan yang benar yang seharusnya dilontarkan agar Anda bisa memahami permasalahan ini secara benar adalah, ‘Mengapa Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita untuk bershalawat atas beliau?”.

Maka jawabannya adalah:

  • Shalawat kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kemanfaatannya yang besar kembali kepada yang bershalawat kepada beliau. Disebutkan dari Anas bin Malik rahimahullah, dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

«مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيئَاتٍ، وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ»

“Barangsiapa bershalawat kepada aku satu kali shalawat, maka Allah akan bershalawat atasnya sepuluh shalawat, dan dihapus darinya sepuluh kesalahan, dan diangkat untuk sepuluh derajat.” (HR. Ahmad (11587), an-Nasa`i (1297)).

  • Shalawat bertujuan untuk menguatkan hubungan ruhani dan kecintaan antara kita dengan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, karena orang yang mencintai sesuatu dia akan memperbanyak mengingatnya.
  • Dengan memperbanyak shalawat dan salam atas Rasulullah, hal itu akan menarik seorang muslim untuk bersuritauladan dengan beliau. Barangsiapa memperbanyak ingat sesuatu maka dia akan tergantung dan bersuritauladan dengannya.
  • Bershalawat dan salam kepada Rasulullah adalah peribadatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan satu ibadah dari ibadah-ibadah yang terbaik.
  • Bershalawat kepada Rasulullah adalah sebuah ketaatan, melaksanakan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala.
  • Bershalawat dan salam kepada Rasulullah adalah sebab keberkahan pada diri, usaha dan umur.
  • Bershalawat dan salam kepada Rasulullah menggantikan shadaqah bagi orang yang tidak memiliki harta.
  • Bershalawat dan salam kepada Rasulullah adalah sebab pengampunan dosa-dosa dan pemenuhan berbagai hajat.
  • Bershalawat dan salam kepada Rasulullah adalah sebab bershalawatnya Allah kepada orang yang bershalawat kepada Rasulullah, dan juga penyebab bershalawatnya para malaikat kepadanya.
  • Bershalawat dan salam kepada Rasulullah mewajibkan syafaat beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pada hari kiamat dan penyebab dekatnya seseorang kepada beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
  • Bershalawat dan salam kepada Rasulullah akan memberatkan timbangan seorang muslim pada hari kiamat.
  • Dan manfaat-manfaat lainnya.

Jadi, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak butuh dengan kita, tidak butuh dengan do’a kita untuknya, demikian pula shalawat dan salam kita atasnya, sebaliknya kitalah yang mengambil manfaat darinya.

Saya memohonkan hidayah kepada Allah bagi kami dan Anda.*.

http://alhilyahblog.wordpress.com/2012/01/23/jawaban-tuduhan-tuduhan-buruk-kaum-nasrani-dan-orang-orang-kafir-terhadap-islam-bag-1/

1 responses to “Nabi Muhammad Lebih Butuh Untuk Didoakan

  1. Ping balik: Kumpulan Artikel Seputar Kristologi | Abu Zahra Hanifa

Tinggalkan komentar