Sebelumnya perlu diingat, Allah Subhanahu wata’ala sajalah yang mengetahui perkara gaib. Allah Subhanahu wata’ala menyingkap sebagian tabir gaib kepada nabi dan rasul sebagai bukti kebenaran dakwah mereka. Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَىٰ غَيْبِهِ أَحَدًا () إِلَّا مَنِ ارْتَضَىٰ مِن رَّسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا
“(Dia adalah Rabb) yang mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang gaib itu kecuali kepada rasul yang diridhai- Nya. Sesungguhnya Dia mengadakanpenjaga-penjaga (malaikat) di muka dandi belakangnya.” (al-Jin: 26—27).