Mengenal Ubay bin Ka’ab, Pengajar Alquran Dimasa Sahabat

Sebelum kedatangan Islam, Ubay ini adalah termasuk pendeta Yahudi yang banyak membaca kitab-kitab klasik. Beliau ini sempat mengikuti baiat Aqabah II, ketika itulah dia mengumumkan keislamannya sekaligus membaiat Rasulullah.

Sejak itu Ubai masuk ke dalam kelompok juru tulis wahyu. Beliau sempat mengikuti perang Badar, Uhud dan semua perang yang diikuti Rasulullah.

Baca lebih lanjut

Ubay bin Ka’ab, Yang Paling Fasih Bacaan Alqur’annya

Ubay bin Ka’ab al-Anshari salah seorang sahabat mulia. Seorang sahabat Anshar yang disebut qari’nya (pembaca Alqurannya) Rasulullah. Ia datang ke Mekah. Bertemu Rasulullah dan menawarkan Kota Madinah, negeri yang aman untuk hijrah beliau.

Berikut ini tulisan pertama dari dua tulisan tentang sahabat yang mulia, Ubay bin Ka’ab radhiallahu ‘anhu.

Baca lebih lanjut

Profil Sang Ahli Hikmah, Abu Darda radhiyallahu ‘anhu

Abu Darda radiallahu ‘anhu. Seorang sahabat Anshar dari kabilah Khazraj. Ia termasuk orang Anshar yang paling terakhir memeluk Islam. Tapi, ia malah terkenal menjadi seorang yang paling berilmu di tengah kaumnya. Paling fakih. Dan paling banyak hikmah dalam ucapannya. Ia wafat tahun 32 H.

Silsilah Nasab dan Keislamannya

Abu Darda adalah seorang pedagang, kesatria, dan seorang yang bijaksana. Namanya adalah Uwaimir bin Zaid bin Qais al-Anshari al-Khazraji. Namun kunyahnya, Abu Darda, lebih dikenal dari nama aslinya. Meskipun namanya cukup tenar di antara para sahabat nabi, tapi ternyata ia termasuk orang Anshar terakhir yang memeluk Islam.

Baca lebih lanjut

Khalifah Utsman bin Affan (5) : Menyatukan Bacaan Al Quran

Setelah Umar bin al-Khattab wafat, tiga malam berikutnya Utsman bin Affan dibaiat menggantikannya. Baiat itu terjadi pada tahun 24 H. Laki-laki yang malaikat pun malu padanya ini berhasil memperluas wilayah kekhilafahan Islam. Pemeluk Islam kian bertambah jumlahnya. Generasi baru muncul menggantikan ayah ayah mereka. Waktu terus berjalan, menderap langkah peradaban, dan masa kenabian pun kian menjauh.

Penduduk wilayah kekhalifahan belajar mebaca Alquran dari sahabat Nabi yang tinggal bersama mereka. Baca lebih lanjut

Pembukuan Al Qur’an Pada Masa Khalifah Utsman bin Affan

Kodifikasi Al-Qur’an

Salah satu hal yang penting yang muncul akibat perluasan wilayah Islam adalah munculnya berbagai perbedaan dalam qira’ah Al-Qur’an. Hal ini disebabkan setiap daerah memiliki dialek bahasa tersendiri, dan setiap kelompok mengikuti qira’ah para sahabat terkemuka.

Hudzaifah ibn  al-Yaman menyaksikan fenomena perbedaan pendapat mengenai qira’ah Al-Qur’an ini setelah menaklukkan Armenia dan Azerbeijan bersama pasukan Syria dan Irak. Penduduk Syria mengikuti qira’ah Ubay ibn Ka’ab, sedangkan penduduk Irak mengikuti qira’ah Abdullah ibn Mas’ud. Mereka terkejut karena mendapati pihak lain membaca Al-Qur’an dengan qira’ah yang berbeda. Baca lebih lanjut

Penulisan Alqur’an & Pengumpulannya

Penulisan dan pengumpulan Al-Qur’an melewati tiga jenjang.

Tahap Pertama

Zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pada jenjang ini penyandaran pada hafalan lebih banyak daripada penyandaran pada tulisan karena hafalan para Sahabat Radhiyallahu ‘anhum sangat kuat dan cepat di samping sedikitnya orang yang bisa baca tulis dan sarananya. Oleh karena itu siapa saja dari kalangan mereka yang mendengar satu ayat, dia akan langsung menghafalnya atau menuliskannya dengan sarana seadanya di pelepah kurma, potongan kulit, permukaan batu cadas atau tulang belikat unta. Jumlah para penghapal Al-Qur’an sangat banyak. Baca lebih lanjut