Mengenal Istri Para Penghuni Surga, Asma binti Umais radhiyallahu ‘anha

Sebuah kehidupan yang dilingkupi kemuliaan. Bersaudara dengan para shahabiyah yang mulia, bersanding dengan suami-suami yang mulia, lahir dari rahimnya anak-anak yang mulia. Dia adalah salah satu ahlus safinah yang mengarungi lautan untuk menggapai kemuliaan dua hijrah, menuju bumi Habasyah dan menuju Rasul-Nya yang mulia.

Dialah Asma bintu Umais bin Ma’d bin Taim bin Al-Harits bin Ka’b bin Malik bin Quhafah bin ‘Amir bin Rabi’ah bin ‘Amir bin Mu’awiyah bin Zaid bin Malik bin Nasr bin Wahbillah bin Syahran bin ‘Afras bin Aftal Al-Khats’amiyah. Berkunyah dengan Ummu ‘Abdillah.

Baca lebih lanjut

Amr bin Uqaisy, Ahli Surga Yang Belum Pernah Shalat

Awalnya, beliau radhiyallahu ‘anhu termasuk orang yang sangat membenci Islam, sehingga meskipun semua kaumnya dari Bani Ashal sudah memeluk Islam, beliau radhiyallahu ‘anhu tetap dalam pendiriannya, tidak mau memeluk Islam.

Ketika perang Uhud berkobar, dia mencari beberapa teman yang dikenalnya di tempat tinggal mereka, namun tidak dia tidak berhasil, karena para shahabat yang dicari semuanya ikut perang Uhud.

Baca lebih lanjut

Kisah Islamnya Amr bin Al Jamuh radhiyallahu ‘anhu

Buah-buah perjuangan Islam mulai tampak di Madinah. Inilah Mush’ab bin Umair radhiyAllahu ‘anhu dikerubungi sejumlah pemuda Yatsrib yang menjadi kota yang baik dan bersinar, tidak seperti sebelumnya, buruk dan gelap. Lebih-lebih menjadi kota Rasulullah ShallAllahu ‘alaihi wasallam.

Disekitar Mush’ab, duduklah Khallad, Mu’adz, dan Mu’awwadz, anak-anak ‘Amr bin Al-Jamuh, tuan bani Salamah.

Baca lebih lanjut

Ammar bin Yasir (7) : Menjadi Gubernur Kufah

Setelah wafatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab menggantikannya sebagai khalifah umat Islam. Salah satu hal yang menurutnya paling harus diperhatikan pada masa awal kepemimpinannya adalah pemilihan pejabat pemerintahan.

Dia memilih mereka secara cermat dan hati-hati karena dia menganggap bahwa dirinya bertanggung jawab terhadap segala kesalahan yang dilakukan oleh gubernur atau pejabat lainnya.

Baca lebih lanjut

Ammar bin Yasir (6) : Mukjizat Kenabian Dalam Diri Ammar radhiyallahu ‘anhu

Di antara sebagian sahabat, ada beberapa orang yang memiliki keistimewaan di hadapan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Ammar bin Yasir adalah salah satunya.

Ada beberapa riwayat yang menunjukkan keistimewaan Ammar sebagaimana akan dikisahkan di bawah ini.

Baca lebih lanjut

Ammar bin Yasir (5) : Kisah Perdebatan Dengan Khalid bin Walid

Demikianlah, Ammar bin Yasir terus mengiringi perjalanan agama Islam sampai akhirnya dia ikut hijrah ke Madinah. Umat Islam tinggal di sana bersama Nabi mereka, dan secepatnya masyarakat Islam terbentuk dan menyempurnakan barisannya.

Maka di tengah-tengah masyarakat Islam yang beriman ini Ammar pun mendapat kedudukan yang tinggi. Rasullah SAW amat menyayanginya, dan beliau sering membanggakan keimanan dan ketakwaan Ammar kepada para sahabat lainnya.

Baca lebih lanjut

Ammar bin Yasir (4) : Api Tidak Membakar Tubuhnya

Setelah kematian seluruh anggota keluarganya (Ayah, Ibu, dan dalam riwayat lain dikatakan saudara laki-lakinya), kini tinggal Ammar bin Yasir yang masih bertahan hidup dari penyiksaan. Namun ini belum berakhir, dia harus menghadapi penyiksaan yang lebih menyakitkan lagi.

Sebuah batu yang panas diletakkan di dadanya dan sebagian tubuhnya yang lain dibenamkan di dalam pasir yang panas membara. “Kami tidak akan membiarkanmu kecuali jika engkau mau mencaci Muhammad, atau engkau mau mengatakan hal-hal yang baik tentang Latta dan Uzza,” kata para penyiksa kepada Ammar.[1]

Baca lebih lanjut

Ammar bin Yasir (2) : Keluarga Yasir, Kisah Keluarga Syuhada

Sahabat yang memeluk Islam dari sejak dini ini masuk Islam bersama ayah dan ibunya (Yasir dan Sumaiyah) yang akibatnya mereka sama-sama menderita berbagai cobaan dari suku mereka yaitu Mahzum.

Ayahnya sempat meninggal dalam cobaan tersebut, sedangkan ibunya ditikam oleh Abu Jahal sehingga menemui ajalnya. Beliau pergi emigran ke Abessinia, sekembalinya dari Abessinia dia ikut hijrah ke Madinah.

Baca lebih lanjut

Ammar bin Yasir (1) : Siapakah Ammar bin Yasir ?

Abdullah bin Masud meriwayatkan, bahwa terdapat tujuh orang pertama yang menyatakan keislamannya di depan umum. Mereka adalah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, Abu Bakar Ash Shiddiq, Ammar (bin Yasir), ibunya (Sumayyah), Shuhaib (bin Sinan), Bilal (bin Rabah), dan Miqdad (bin Aswad).

Sementara Allah melindungi Rasulullah melalui pamannya dan Abu Bakar melalui sukunya, yang lainnya (Ammar, Sumayyah, Shuhaib, Bilal, dan Miqdad) ditangkap oleh Kaum Musyrikin dan dipaksa mengenakan baju baja dan dibiarkan berjemur di bawah sinar matahari yang terik.[1].

Baca lebih lanjut

Kisah Abu Ubaidah bin Al Jarrah Bertempur Dengan Ayahnya Sendiri

Peperangan yang tidak seimbang, kaum muslimin berjumlah 314 sementara kuffar Quraisy 950 pasukan. Dalam perang Badar, tersebutlah seorang sahabat bernama Abu Ubaidah yang berperang penuh keberanian, beliau menerjang musuh, orang-orang kufar Quraisy segan berhadapan bahkan mereka takut menghadapi pejuang ini, karena Abu Ubaidah berperang tidak ada rasa takut untuk mati.

Tatkala perang berkecamuk, tiba-tiba ada diantara tentara Quraisy yang berusaha menghadang Abu Ubaidah, beliaupun menghindar dari hadangan tentara tersebut dan berusaha menjauh, tetapi upaya tersebut tidak mendapatkan hasil, tentara Quraisy tersebut senantiasa mengikuti kemana Abu Ubaidah pergi bahkan menghadangnya penuh dengan berani.

Baca lebih lanjut