Ja’far bin Abi Thalib, Sang Politisi Terkenal

Setiap membuka lembar emas periode sahabat Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, selalu saja membuat hati tersentuh betapa mereka pribadi mulia yang gigih membela Islam. Hingga Rasul-Nya mewasiatkan umat Islam agar menjaga hak-hak mereka, mengetahui keutamaan mereka dan melarang mencela para sahabat.

Abdullah bin Umar radhiallahu’anhu berkata, “Janganlah kalian mencela sahabat Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam Sesungguhnya kedudukan salah seorang di antara mereka lebih baik dari amal kalian seluruhnya” (Ash Sharimul Maslul’ala Syatimir Rasul, hal : 570).

Baca lebih lanjut

Sirah Nabi (53) : Surat Dakwah Rasulullah Kepada Para Penguasa & Pemimpin Kafir

Shulhu Hudaibiyyah (perjanjian damai) yang terjadi antara Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kaum Muslimin di satu pihak dengan kaum kafir Quraisy dipihak yang lain; Perjanjian yang awalnya dipungkiri oleh sebagian shahabat karena isinya dianggap merendahkan derajat kaum Muslimin itu ternyata telah memberikan peluang besar bagi kaum Muslimin untuk mendakwahkan Islam secara damai.

Pada fase ini dakwah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki era baru. Geliat dakwah pada era ini tidak hanya terbatas pada wilayah Arab, tapi mulai merambah daerah lain di luar wilayah Arab.

Baca lebih lanjut

Sambutan Raja Najasyi Terhadap Kaum Muslimin

Siksaan dan teror orang-orang kafir Quraisy terhadap kaum Muslimin tak jua surut. Budak-budak dan orang-orang lemah yang tidak memiliki pembela atau pelindung ini menjadi sasaran pelampiasan kemarahan kaum kafir Quraisy. Hingga orang-orang lemah ini merasakan kesempitan berada di kota Mekkah tempat mereka berpijak.

Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Ummu Salamah, ia Radhiyallahu anha menceritakan: Mekkah, ketika itu terasa sempit bagi kami. Para sahabat Rasulullah disiksa dan mendapat cobaan. Mereka melihat siksa dan derita yang menimpa para sahabat karena din (agama) mereka. Pada kondisi seperti itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak bisa mencegah penyiksaan ini. Adapun Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , pada saat itu berada dalam perlindungan kaum dan pamannya, sehingga beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak tertimpa penderitaan, sebagaimana yang telah menimpa kaumnya. Baca lebih lanjut

Sirah Nabi (30) : Kisah Raja An Najasyi (Habasyah)

Najasyi bisa dikatakan tabi’in, bisa juga dikatakan sebagai sahabat. Hubungannya dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berlangsung melalui surat-menyurat. Ketika beliau wafat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat gaib untuknya, shalat yang belum pernah beliau lakukan sebelumnya.

Dialah Ashhamah bin Abjar yang dikenal dengan sebutan “An-Najasyi“. Marilah, pada kesempatan yang penuh berkah ini, sejenak kita telusuri kehidupan seorang tokoh besar kaum muslimin ini. Baca lebih lanjut