Mukjizat Nabi Muhammad (10) : Berita Syahidnya Ammar bin Yasir Ditangan Pemberontak

Di antara sebagian sahabat, ada beberapa orang yang memiliki keistimewaan di hadapan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Ammar bin Yasir adalah salah satunya. Ada beberapa riwayat yang menunjukkan keistimewaan Ammar sebagaimana akan dikisahkan di bawah ini.

Tidak lama setelah kepindahan umat Islam ke Madinah, Rasulullah bersama para sahabat mendirikan masjid di sana. Saat mereka sedang bekerja, Sahabat Ali bin Abu Thalib -radhiyallahu anhu- menggubah sebuah bait syair yang didendangkan berulang-ulang dan dikuti oleh mereka.

Baca lebih lanjut

Ammar bin Yasir (10) : Wafatnya Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhu

Adapun riwayat-riwayat yang dituturkan kali ini, sepenuhnya dikutip dari al-Tabari dalam Kitab Tarikh al-Rusul wa al-Muluk, tanpa dikurangi atau dilebihkan. Sehingga jika para pembaca menemukan perseteruan yang terjadi di antara para sahabat, karena memang demikian lah yang diriwayatkan.

Habbah bin Juwain al-Urani meriwayatkan:

Baca lebih lanjut

Ammar bin Yasir (9) : Dalam Perang Shiffin

Belum juga pulih luka-luka umat Islam setelah terjadinya perseteruan antara Khalifah Ali bin Abi Thalib dengan Aisyah, Talhah, dan al-Zubair, masih pada tahun yang sama Ali harus sudah menghadapi lagi persoalan yang lainnya, yakni tentang sikap Muawiyah bin Abu Sufyan yang menolak pergantian dirinya sebagai gubernur sebagai bentuk penolakan bai’atnya kepada khalifah Ali bin Abu Thalib.

Khalifah keempat ini beserta keluarga dan pengikutnya pindah ke Kufah pada tahun 36 Hijriyah, dan kemudian menjadikan kota tersebut sebagai pusat pemerintahannya yang sebelumnya berada di Madinah.

Baca lebih lanjut

Ammar bin Yasir (6) : Mukjizat Kenabian Dalam Diri Ammar radhiyallahu ‘anhu

Di antara sebagian sahabat, ada beberapa orang yang memiliki keistimewaan di hadapan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Ammar bin Yasir adalah salah satunya.

Ada beberapa riwayat yang menunjukkan keistimewaan Ammar sebagaimana akan dikisahkan di bawah ini.

Baca lebih lanjut

Sikap Ahlussunnah Terhadap Perselisihan Ali & Muawiyah

PERSELISIHAN ANTARA ALI DAN MU’AWIYAH SERTA PENDIRIAN AHLU SUNNAH DALAM MENYIKAPINYA

Tidak syak lagi, bahwasanya Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu dan orang-orang yang menyertainya lebih patut dikatakan sebagai kelompok yang benar daripada yang lainnya –Muawiyah radhiyallahu’anhu-.

Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya (1065) dari hadits al Qasim bin al Fadhl al Haddani, dari Abu Nadhrah dari Abu Sa’id Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Baca lebih lanjut

Muawiyah bin Abu Sufyan (12) : Terjadinya Perang Shiffin

Setelah gugurnya sahabat yang mulia, Thalhah bin ubaidillah dan Zubair bin awwam, kemudian berakhirnya perang Jamal dengan perdamaian antara kelompok khalifah Ali dan ummul mukminin Aisyah, para penyusup dari pembunuh khalifah Utsman masih terus berjuang untuk keselamatan mereka.

Akhirnya adu domba dan fitnah kepada dua kelompok yang tersisa dilakukan. Diantaranya, memperuncing permasalahan muawiyah sebagai khalifah tandingan.

Baca lebih lanjut

Benarkah Kisah Tahkim Antara Abu Musa Al Asy’ari & Amru bin Ash ?

Tatkala Abu Musa dan ‘Amr bin ‘Ash radhiallahu ‘anhuma berkumpul di Daumatul Jandal, keduanya bersepakat untuk menurunkan Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu dan Mu’awiyah radhiallahu ‘anhu dari kekhalifan. ‘Amr berkata kepada Abu Musa, “Silakan Anda berbicara dulu!”.

Abu Musa pun berdiri seraya berkata, “Aku telah pikirkan matang-matang. Ternyata sebaiknya aku turunkan Ali dari kekhalifahan sebagaimana aku turunkan pedangku ini dari pundakku.” Lalu dia melepaskan pedangnya dari pundaknya.

Baca lebih lanjut

Mengenal Abu Musa Al Asy’ari

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Qais. Beliau sempat ikut hijrah ke Abessina, kemudian datang ke Madinah setelah perang Khaibar. Khalifah Usman bin Affan mengangkatnya sebagai penguasa di Koufah. Beliau ini termasuk arbitrator dalam peristiwa arbitrasi Shiffin.

Salah seorang sahabat Rasulullah yang telah beliau do’akan dengan permohonan kepada Allah ampunan dan agar dihari kiamat dimasukkan kedalam tempat yang mulia adalah Abu Musa Al-Asy’ariy, sebagaimana do’a Rasulullah : ”Allahumaghfir li-’Abdillah bin Qais zanbahu, wa adkhilhu yauma al-qiyamati madkhalan kariimaa”.

Baca lebih lanjut

Perang Shiffin, Celah Munafiqin Mencela Amirul Mukminin

Celaan kepada sahabat Mu’awiyah bin Abi Sufyan dimunculkan pula dari sebuah peristiwa besar, Perang Shiffin. Peperangan dua barisan kaum muslimin itu dimanfaatkan oleh orang-orang munafik untuk mencela generasi terbaik, tanpa memahaminya dengan pemahaman salaful ummah.
Mereka menuduh Mu’awiyah berkehendak merebut kekhilafahan Ali bin Abi Thalib dalam perang itu.

Mereka juga mengatakan bahwa perang antara Ali dan Mu’awiyah dalam Perang Shiffin sama dengan peperangan antara Ali dan kaum Khawarij. Mereka, kaum zindiq berkesimpulan, Mu’awiyah adalah pemberontak sebagaimana kaum Khawarij. Benarkah tuduhan itu? Bagaimana Ahlus Sunnah wal Jamaah menyikapi fitnah Perang Shiffin?

Baca lebih lanjut

Khalifah Ali bin Abu Thalib (19) : Peristiwa Tahkim antara Ali & Muawiyah

Di tengah kecamuk Perang Shiffin masih ada sebagian orang yang berpikir bijak. Mereka takut perang yang terus berlanjut akan membinasakan kaum muslimin. Di sisi lain, para musuh terus menyulut menuju ke sana. Mereka ingin menghancurkan sendi kekuatan Islam. Sehingga punggawa-punggawa dakwahnya terkapar. Tak lagi mampu menyebarkannya dengan maksimal.

Di antara mereka yang pertama sadar adalah orang Kufah (pengikut Ali). Dia adalah al-Asy’ats bin Qais al-Kindi. Ketika perang tengah berkecamuk, ia angkat bicara di tengah kaumnya.

Baca lebih lanjut