Tsabit bin Qais Al Anshari radhiyallahu ‘anhu

Tidak ada wasiat seseorang  di mana dia mewasiatkannya setelah dia wafat yang dilaksanakan selain wasiat Tsabit bin Qais

Tsabit bin Qais al-Anshari, seorang pemuka Khazraj yang terpandang, salah seorang pembesar Yatsrib yang diperhitungkan keberadaannya oleh siapa saja.

Baca lebih lanjut

Sa’ad bin Muadz, Arsy Arrahman Bergetar Dengan Kematiannya

Sahabat-sahabat Rasulullah adalah manusia-manusia terbaik setelah para nabi. Mereka memberikan teladan dalam mengimani, mengamalkan, dan mendakwahkan Islam.

Abdullah bin Mas’ud pernah menuturkan perihal sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan ucapan beliau yang terkenal,

إِنَّ اللهَ نَظَرَ فِي قُلُوْبِ الْعِبَادِ فَوَجَدَ قَلْبَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرَ قُلُوْبِ الْعِبَادِ، فَاصْطَفَاهُ لِنَفْسِهِ فَابْتَعَثَهُ بِرِسَالَتِهِ، ثُمَّ نَظَرَ فِي قُلُوْبِ الْعِبَادِ بَعْدَ قَلْبِ مُحَمَّدٍ، فَوَجَدَ قُلُوْبَ أَصْحَابِهِ خَيْرَ قُلُوْبِ الْعِبَادِ فَجَعَلَهُمْ وُزَرَاءَ نَبِيِّهِ يُقَاتِلُوْنَ عَلَى دِيْنِهِ، فَمَا رَأَى الْمُسْلِمُوْنَ حَسَنًا فَهُوَ عِنْدَ اللهِ حَسَنٌ، وَمَا رَأَوْا سَيِّئًا فَهُوَ عِنْدَ اللهِ سَيِّئٌ

Baca lebih lanjut

Kuburan Syuhada Uhud

Para syuhada Uhud adalah para sahabat yang mati syahid dalam peristiwa perang Uhud yang terjadi pada hari sabtu di pertengahan bulan syawwal pada tahun ke 2 Hijriah. Mereka lalu dikuburkan di lokasi peperangan yaitu di lereng gunung Uhud.

Bahkan ketika ada yang mau dikuburkan di luar lokasi perang maka Nabi memerintahkan untuk mengembalikannya. Jabir radhiallahu ánhu berkata :

Baca lebih lanjut

Jumlah Syuhada Dalam Perang Uhud

Pada tahun tiga Hijriah, tepatnya di pertengahan bulan Syawwal, berkecamuklah Perang Uhud, antara kaum Muslimin yang dipimpin oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salllam dengan kaum kuffar Mekkah.

Dalam peperangan menegakkan kalimatulhaq ini, banyak dari kalangan sababat Nabi Radhiyallahu anhum yang mendapatkan anugerah syahâdah. Menurut perhitungan ulama sirah, Ibnu Ishâq rahimahullah, tercatat 65 sahabat Rasulullah telah menemui syahid.

Baca lebih lanjut

Perang Uhud (3) : Kekalahan Pasukan Muslimin & Syahidnya Hamzah radhiyallahu’anhu

Sebelumnya..

Pembelotan yang dilakukan oleh kaum munafiqin menyebabkan jumlah pasukan kaum Muslimin berkurang. Namun, ini tidak mengendorkan semangat tempur para Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Setelah menginap pada malam itu, pada harinya yaitu Sabtu pagi, kaum Muslimin melanjutkan perjalanan menuju bukit Uhud. Ketika sudah sampai di sana, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mulai mengatur strategi. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan pasukan kaum Muslimin untuk membelakangi bukit Uhud dan menghadap ke Madinah.

Baca lebih lanjut

Mengapa Hijrah Ke Madinah ?

Usai Bai’atul-‘Aqabah kedua, kaum Anshar pun kembali ke Madinah. Mereka sangat antusias menunggu dan mengharap kedatangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah ke Madinah. Sementara itu, kaum muslimin yang mendengar kesepakatan antara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan Anshâr juga sudah siap berhijrah ke Madinah.

FAKTOR PENYEBAB HIJRAH

Hijrah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kaum muslimin ini bukan tanpa alasan. Ada berbagai faktor yang menjadi pemicu untuk melakukan hijrah.

Baca lebih lanjut

Mushab bin Umair, Duta Islam Pertama Di Madinah

Masa muda atau usia remaja adalah saat orang-orang mulai mengenal dan merasakan manisnya dunia. Pada fase ini, banyak pemuda lalai dan lupa, jauh sekali lintasan pikiran akan kematian ada di benak mereka. Apalagi bagi mereka orang-orang yang kaya, memiliki fasilitas hidup yang dijamin orang tua. Mobil yang bagus, uang saku yang cukup, tempat tinggal yang baik, dan kenikmatan lainnya, maka pemuda ini merasa bahwa ia adalah raja.

Di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ada seorang pemuda yang kaya, berpenampilan rupawan, dan biasa dengan kenikmatan dunia. Ia adalah Mush’ab bin Umair.

Baca lebih lanjut

Bai’atul Aqabah Yang Pertama

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan selamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min”. [at-Taubah/9:128].

MENCARI TEMPAT IBADAH YANG AMAN

Sebagai seorang rasul yang sangat menyayangi umatnya, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu berusaha mencari tempat atau wilayah yang bisa untuk melakukan ibadah kepada Allah Azza wa Jalla secara aman.

Baca lebih lanjut

Kisah Bai’at Aqabah (3/3) : Duta Islam Di Madinah

Telah kami sebutkan di bagian terdahulu bahwa ada enam orang dari penduduk Yastrib yang sudah masuk Islam pada musim haji tahun kesebelas dari nubuwah, dan mereka berjanji kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk menyampaikan risalah di tengah kaumnya.

Hasilnya, ada dua belas orang yang datang ke Makkah pada musim haji berikutnya. Lima orang di antara mereka adalah enam orang yang sudah berhubungan dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebelumnya.

Baca lebih lanjut