Dua Perang Yang Diabadikan Dalam Alquran

Dua perang itu adalah perang Uhud dan perang Hunain. Kaum muslimin menderita kekalahan pada dua perang tersebut. Allah abadikan untuk dijadikan pelajaran bagi orang-orang yang berpikir.

Adapun Perang Uhud, kekalahan akibat sebagian pasukan pemanah yang ada di Jabal Rumah menyelisihi perintah Nabi shallallahu alaihi wasallam agar tidak turun baik menang maupun kalah. Namun mereka malah turun sehingga Allah berikan kekalahan.

Baca lebih lanjut

Tafsir Surat At Taubah Ayat 25

Quran Surat At-Taubah Ayat 25 :

لَقَدْ نَصَرَكُمُ ٱللَّهُ فِى مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ ۙ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ ۙ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنكُمْ شَيْـًٔا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ ٱلْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُم مُّدْبِرِينَ

Arab-Latin : “Laqad naṣarakumullāhu fī mawāṭina kaṡīratiw wa yauma ḥunainin iż a’jabatkum kaṡratukum fa lam tugni ‘angkum syai`aw wa ḍāqat ‘alaikumul-arḍu bimā raḥubat ṡumma wallaitum mudbirīn”.

Baca lebih lanjut

Sirah Nabi (57) : Perang Hunain

Setelah kota Mekah takluk di tangan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , ternyata masih ada sejumlah kabilah Arab yang belum menyerah, seperti Bani Tsaqîf, Hawazin, dan sejumlah kabilah lainnya. Semua kabilah tadi akhirnya bersatu untuk melawan kaum Muslimin, sembari mengerahkan anak-anak, kaum wanita, dan harta benda mereka.

Begitu mendengar gerakan mereka, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam langsung mengutus Abdullah bin Abi Hadrad al- Aslami untuk klarifikasi berita tersebut.[1].

Baca lebih lanjut

Pembagian Ghanimah Perang Hunain

PEMBAGIAN GHANIMAH PERANG HUNAIN[1]

Setelah memutuskan untuk mengakhiri pengepungan benteng Thaif, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali ke Ji’ranah tempat Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyimpan ghanimah (harta rampasan) perang Hunain sebelum berangkat mengepung Thaif.

Setibanya di Ji’ranah, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak langsung membagi harta rampasan perang tersebut kepada para Shahabat yang ikut dalam perang Hunain kecuali perak yang jumlahnya tidak tidak terlalu banyak.

Baca lebih lanjut

Perang Hunain (3) : Pembagian Ghanimah

Kaum Anshar dan Ghanimah

Ketika Rasulullah mulai membagi-bagikan ghanimah kepada beberapa tokoh Quraisy dan kabilah ‘Arab; sama sekali tidak ada dari mereka satu pun yang dari Anshar.

Hal ini menimbulkan kejengkelan dalam hati orang-orang Anshar hingga berkembanglah pembicaraan di antara mereka, sampai ada yang mengatakan: “Rasulullah sudah bertemu dengan kaumnya kembali”.

Baca lebih lanjut

Perang Hunain (2) : Persiapan Kaum Muslimin & Jalannya Pertempuran

Rasulullah -shalalalhu alaihi wasallm- berangkat dari Makkah pada hari Sabtu di bulan Syawwal tahun ke delapan hijrah.

Menyusun Barisan Muslimin

Setelah mendekati wilayah pertahanan musuh, Rasulullah mulai menyusun barisan para sahabatnya dan menyerahkan bendera kepada beberapa orang Muhajirin dan Anshar :

Baca lebih lanjut

Perang Hunain (1) : Sebab Peperangan

Dengan dibebaskannya kota Makkah, jatuhlah sudah kerajaan berhala di ranah Hijaz. Bangsa ‘Arab mulai tunduk kepada Islam, dan mereka berduyun-duyun masuk ke dalamnya. Suku Hawazin yang mendengar peristiwa itu, merasa khawatir Rasulullah n akan mengerahkan pasukan kepada mereka. Mereka pun bersatu untuk menyerang beliau.

Peristiwa ini pun meletus di Hunain, sebuah lembah yang terletak antara Makkah dan Thaif, pada bulan Syawwal tahun ke-8 Hijrah.

Baca lebih lanjut

Sejarah Perang Hunain (2/2)

Dalam bagian sebelumnya, telah dikisahkan tatkala perang memanas, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil segenggam tanah lalu melemparkannya ke wajah kaum musyrikin sembari berseru: شَاهَتِ الوُجُوْهُ (wajah-wajah yang buruk), maka tidak tersisa seorang pun dari mereka saat itu melainkan kedua matanya kemasukan tanah.

Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata :  انْهَزِمُوْا وَرَبِّ مُحَمَّدٍ (kalahlah kalian, demi Rabb-nya Muhammad), maka mereka pun lari mulai berlarian hingga terpukul mundur[1].

Baca lebih lanjut

Sejarah Perang Hunain (1/2)

Setelah kota Mekah takluk di tangan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , ternyata masih ada sejumlah kabilah Arab yang belum menyerah, seperti Bani Tsaqîf, Hawazin, dan sejumlah kabilah lainnya. Semua kabilah tadi akhirnya bersatu untuk melawan kaum Muslimin, sembari mengerahkan anak-anak, kaum wanita, dan harta benda mereka.

Begitu mendengar gerakan mereka, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam langsung mengutus Abdullah bin Abi Hadrad al- Aslami untuk klarifikasi berita tersebut.[1].

Baca lebih lanjut