Mengenal Nama Lain Khawarij

Julukan bagi Kaum Khawarij

Kelompok khawarij disebut oleh para ulama dengan banyak sebutan, di antaranya adalah berikut ini.

Khawarij

Disebut khawarij karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mensifati mereka dengan,

يَخْرُجُونَ عَلَى حِينِ فُرْقَةٍ مِنَ النَّاسِ

Mereka keluar (khuruj) (muncul) ketika terjadi perpecahan di tengah-tengah kaum muslimin.” (HR. Bukhari no. 3414, 5810, 6534 dan Muslim no. 1064).

Baca lebih lanjut

3 Sifat Khawarij

Syaikhuna Syaikh Sholeh Al Fauzan ditanya, “Apakah di zaman ini ada yang masih membawa pemikiran Khawarij?”.

Jawab beliau hafizhohullah, “Ya Subhanallah.. Memang benar masih ada di zaman ini. Tidakkah perbuatan seperti ini adalah perbuatan Khawarij?! Yaitu mengkafirkan kaum muslimin”.

Baca lebih lanjut

Sifat Sifat Khawarij

Khawarij mempunyai ciri-ciri dan sifat-sifat yang menonjol. Sebaik-baik orang yang meluruskan sifat-sifat ini adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan sifat-sifat kaum ini dalam hadits-haditsnya yang mulia.

Disini akan dipaparkan penjelasan sifat-sifat tersebut dengan sedikit keterangan, hal itu mengingat terdapat beberapa perkara penting, antara lain : Dengan mengetahui sifat-sifat ini akan terbukalah bagi kita ciri-ciri ghuluw (berlebih-lebihan) dan pelampauan batas mereka, dan tampaklah di mata kita sebab-sebab serta alasan-alasan pendorong yang menimbulkan hal itu.

Baca lebih lanjut

Sifat & Ciri Khawarij

Beberapa pekan ini, media-media baik dalam maupun luar negeri disibukkan dengan pemberitaan tentang sebuah kelompok ekstrim Timur Tengah yang menyatakan diri telah membuat negara Islam di wilayah Irak dan Suriah.

Kelompok ini dikenal dengan ISIS (Islamic State of Irak and Sham) atau dalam bahasa Arab mereka dikenal dengan Da’isy (Daulah Islamiyah fi Irak wa Syam). Dan banyak para ulama telah memvonis kelompok ini sebagai kelompok Khawarij yang berbahaya.

Baca lebih lanjut

Siapakah Khawarij (2) ?

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Sebelumnya kita telah membahas beberapa sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mencela keberadaan khawarij, berikut karakter mereka, dan sikap yang tepat ketika menjumpai mereka. Selanjutnya, kita akan menyebutkan komplotan khawarij pertama di masa Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu. Dari kisah ini, kita bisa mengambil pelajaran, betapa miripnya khawarij zaman dulu dan khawarij sekarang.

Debat Ibnu Abbas dengan Khawarij

Kita awali dari cuplikan sejarah seusai perang Shiffin dan peristiwa Tahkim.

Baca lebih lanjut

Siapakah Khawarij (1) ?

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Khawarij berasal dari kata kha-ra-ja [arab: خرج] yang artinya keluar. Kaitannya dengan pemerintahan, kata kha-ra-ja memiliki arti keluar dari ikatan baiat kepada pemerintah yang sah. Tentang makna khawarij, para ulama menyampaikan berbagai definisi, diantaranya seperti yang dijelaskan Imam Abul Hasan Al-Asy’ari, bahwa kelompok khawarij adalah nama kelompok yang memberontak khalifah keempat, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.

Baca lebih lanjut

Mengenal Pokok Pokok Aqidah Kaum Khawarij (2/2)

Pokok-Pokok ‘Aqidah Kaum Khawarij

Di antara pokok ‘aqidah kelompok khawarij adalah sebagai berikut.

Pertama, mereka menilai dan memvonis para pelaku dosa besar dari kaum muslimin sebagai orang kafir, kekal di neraka, sehingga halal harta dan darahnya (hartanya boleh dirampas dan pemiliknya boleh dibunuh).

Ke dua, memvonis kafir sahabat (khalifah) ‘Ali bin Abi Thalib, ‘Utsman bin ‘Affan, dua orang negoisator (utusan atau juru damai) dari pihak ‘Ali bin Abi Thalib (Abu Musa Al-‘Asyari) dan Mu’awiyah bin Abi Sufyan (‘Amr bin Al-‘Ash), orang-orang yang ridha dengan terjadinya perdamaian (kesepakatan) antara ‘Ali dan Mu’awiyah atau membenarkan salah satu pihak. Semoga Allah Ta’ala meridhai para sahabat Rasulullah semuanya.

Baca lebih lanjut

Mengenal Pokok Pokok Aqidah Kaum Khawarij (1/2)

Kelompok khawarij dikenal dengan ciri khas mereka, yaitu:

  1. Berlebih-lebihan dalam memvonis kafir sesama kaum muslimin;
  2. Keluar memberontak dari penguasa kaum muslimin yang sah; dan
  3. Menghalalkan tumpahnya darah kaum muslimin yang menyelisihi aqidah mereka.

Bibit-bibit kaum khawarij sudah muncul sejak zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun, mereka benar-benar muncul dan eksis ketika zaman khalifah ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu Ta’ala ‘anhu [1].

Baca lebih lanjut

Kemunculan Sekte Khawarij

Pendahuluan

Diantara usaha para pelaku kebatilan untuk menjauhkan manusia dari kebenaran adalah dengan mengaburkan makna kebenaran dan memberikannya citra yang buruk. Sebaliknya, mereka akan berusaha memodifikasi dan menghiasi kebatilan sehingga terlihat indah dan benar di mata manusia. Maka kebenaran dan kebatilan akan terlihat terbalik, yang benar terlihat batil, dan yang batil terlihat benar.

Diantara bentuk perusak citraan tersebut adalah label khowarij yang diberikan kepada dakwah salafiyah. Hal ini sudah terjadi bahkan sejak zaman Imam Ahmad, yang juga dialami oleh Syaikhul Islam dan muridnya Ibnul Qoyyim [1], begitu juga dengan dakwah tauhid yang dibawa oleh Muhammad bin Abdul Wahhab [2].

Baca lebih lanjut

Dialog Ibnu Abbas dengan Khawarij

Wajibnya Kembali kepada Sahabat dalam Memahami Islam

Jauh dari jalan sahabat Rasulullah dalam memahami Al-Kitab dan As-Sunnah, adalah pertanda kesesatan dan alamat kebinasaan. Dalam sebuah wasiatnya yang agung, Rasulullah mewanti-wanti umat ini agar selalu berjalan di atas jalan mereka yang lurus. Beliau bersabda:

فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ

“Maka sungguh, siapa yang hidup di antara kalian akan menyaksikan perselisihan yang banyak, maka wajib atas kalian mengikuti sunnahku dan sunnah Al-Khulafa yang mendapat bimbingan dan petunjuk, pegang eratlah sunnah itu dan gigitlah dengan geraham-geraham kalian.”[1].

Baca lebih lanjut