Sejarah Perang Mu’tah (3/3)

Peperangan pun Dimulai.

Zaid bin Haritsah berperang memimpin pasukan kaum muslimin namun setelah ia berusaha dan berjuang, beliau  Radhiyallahuta’ala ‘anhu pun meninggal dunia.

Setelah Zaid bin Haritsah Radhiyallahuta’ala ‘anhu meninggal dunia maka bendera peperangan digantikan oleh Ja’far bin Abi Thalib  Radhiyallahu ta’ala ‘anhu.

Baca lebih lanjut

Sejarah Perang Mu’tah (2/3)

Ketika pasukan para sahabat akan berangkat ke medan pertempuran, maka Rasulullah ﷺ menyampaikan kalimat perpisahan. Anas bin Malik  Radhiyallahu anhu berkata :

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ انْطَلِقُوا بِاسْمِ اللَّهِ وَبِاللَّهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُولِ اللَّهِ وَلَا تَقْتُلُوا شَيْخًا فَانِيًا وَلَا طِفْلًا وَلَا صَغِيرًا وَلَا امْرَأَةً وَلَا تَغُلُّوا وَضُمُّوا غَنَائِمَكُمْ وَأَصْلِحُوا وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Bahwa Rasūlullāh ﷺ berkata, “Pergilah dengan nama Allah, di atas agama Rasulullah, dan janganlah membunuh orang tua, anak kecil, dan wanita. Dan janganlah berkhianat (dalam pembagian ghanimah), dan kumpulkanlah rampasan perang kalian. Lakukanlah perbaikan dan berbuatlah kebaikan, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan”.

Baca lebih lanjut

Sejarah Perang Mu’tah (1/3)

Telah dijelaskan sebelumnya, terdapat dua macam pasukan perang Rasūlullāh ﷺ yaitu ‘sariyyah’ dan ‘ghazwah’. Sariyyah adalah pasukan yang dikirim oleh Rasūlullāh ﷺ berperang namun Rasūlullāh ﷺ tidak ikut berperang. Ghazwah adalah pasukan perang yang dikirim oleh Rasūlullāh ﷺ dan Rasūlullāh ﷺ ikut berperang di dalamnya.

Nabi tidak selalu ikut serta dalam peperangan, karena hal ini tentu akan memberatkan kaum muslimin.

Baca lebih lanjut