Sirah Nabi (60) : Kedatangan Delegasi Dari Bani Abdil Qais

Setelah penaklukan kota Makkah, delegasi dari penjuru Jazirah Arab berdatangan untuk bertemu dengan Nabi dan masuk Islam, diantaranya adalah delegasi (utusan) Bani Abdil Qais.

ASAL USUL BANI ABDUL QAIS

Abdul Qais berasal dari wilayah sebelah timur Jazirah Arab yang pada masa itu disebut dengan Bahrain [1].

Baca lebih lanjut

Sirah Nabi (59) : Kedatangan Delegasi Dari Penjuru Arab

Setelah penaklukan kota Makkah terjadilah perubahan yang besar pada kondisi masyarakat Arab, baik di Makkah atau di luarnya, sehingga para kabilah mulai mengirim rombongan delegasi (utusan)  kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menyampaikan keislaman mereka. Rombongan utusan inilah yang dikenal dengan al-Wufûd.

Al-Wufûd (Datangnya Delegasi dari Penjuru Arab)[1] sendiri dalam bahasa Arab adalah bentuk jamak/plural dari kalimat wafd yang berarti utusan, atau bentuk jamak dari subyeknya yaitu wâfid [2].

Baca lebih lanjut

Tafsir Surat Al Isra Ayat 81

Quran Surat Al-Isra Ayat 81 :

وَقُلْ جَآءَ ٱلْحَقُّ وَزَهَقَ ٱلْبَٰطِلُ ۚ إِنَّ ٱلْبَٰطِلَ كَانَ زَهُوقًا

Arab-Latin: “Wa qul jā`al-ḥaqqu wa zahaqal-bāṭilu innal-bāṭila kāna zahụqā”.

Terjemah Arti: Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap“. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.

Baca lebih lanjut

Tafsir Surat At Taubah Ayat 25

Quran Surat At-Taubah Ayat 25 :

لَقَدْ نَصَرَكُمُ ٱللَّهُ فِى مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ ۙ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ ۙ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنكُمْ شَيْـًٔا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ ٱلْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُم مُّدْبِرِينَ

Arab-Latin : “Laqad naṣarakumullāhu fī mawāṭina kaṡīratiw wa yauma ḥunainin iż a’jabatkum kaṡratukum fa lam tugni ‘angkum syai`aw wa ḍāqat ‘alaikumul-arḍu bimā raḥubat ṡumma wallaitum mudbirīn”.

Baca lebih lanjut

Fathu Makkah (14) : Kunci Ka’bah Kembali Kepada Pemiliknya

Ahli sejarah dan tafsir menyebutkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika pembukaan kota Makkah mengambil kunci Ka’bah yang mulia dari tangan Ustman bin Thalhah, kemudian beliau masuk dan shalat 2 rakaat di dalamnya kemudian keluar sambil membaca perkataan Allah  Subhanahu wa Ta’ala:

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nisa’ : 58).

Baca lebih lanjut

Sejarah Kunci Ka’bah

Ahli sejarah dan tafsir menyebutkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika pembukaan kota Makkah mengambil kunci Ka’bah yang mulia dari tangan Ustman bin Thalhah, kemudian beliau masuk dan shalat 2 rakaat di dalamnya kemudian keluar sambil membaca perkataan Allah  Subhanahu wa Ta’ala:

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nisa’ : 58).

Baca lebih lanjut

Utsman bin Thalhah, Sang Pemilik Kunci Ka’bah

Namanya adalah Utsman bin Thalhah. Dia masuk Islam bersama Khalid bin Walid dan Amr bin Ash pada tahun 8 H, pada periode genjatan senjata setelah Perjanjian Hudaibiyah dan sebelum penaklukan Mekah. Setelah Utsman bin Thalhah masuk Islam, dia menetap di Madinah bersama kaum muslimin yang lain.

Jauh sebelum memeluk Islam, Utsman bin Thalhah telah memperlihatkan perilaku-perilaku yang baik.

Baca lebih lanjut

Fathu Makkah (13) : Khutbah Rasulullah Dalam Fathu Makkah

Rasulullah ﷺ masuk Kota Mekah dengan penuh ketawadhuan, merendahkan dirinya kepoada Allah ﷻ yang telah memuliakan beliau dengan membebaskan Kota Mekah. Beliau telah membagi pasukannya ke dalam beberapa brigade, mengepung Kota Mekah dari segala sisi.

Kasih Sayang Rasulullah  Terhadap Musuh

Pasukan Islam memasuki Kota Mekah dan tidak ada kabilah Quraisy yang mampu menghadang mereka. Kemudian Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya masuk ke dalam Masjid al-Haram.

Baca lebih lanjut

Fathu Makkah (12) : Membersihkan Ka’bah Dari Berhala

Memuliakan Ka’bah dan membersihkan Jazirah Arab dari berhala

Setelah kemenangan semakin nyata, Rasulullah bersama kaum Muhajirin dan Anshar mulai memasuki Masjidil Haram.

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menghadap ke arah Hajarul Aswad lalu menyentuhnya, kemudian thawaf di sekeliling Ka’bah dengan panah di tangannya. Ketika itu, di sekitar Ka’bah terdapat 360 buah patung.

Baca lebih lanjut

Fathu Makkah (11) : Islamnya Tokoh Quraisy, Fadhalah bin Umair

Tidak semua penduduk Makkah menerima kekalahan mereka dan jatuhnya Makkah ke tangan kaum muslimin. Termasuk Fadhalah ketika itu.

Dia bertekad akan membunuh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang sedang thawaf di Ka’bah.

Baca lebih lanjut