Fathu Makkah (12) : Membersihkan Ka’bah Dari Berhala

Memuliakan Ka’bah dan membersihkan Jazirah Arab dari berhala

Setelah kemenangan semakin nyata, Rasulullah bersama kaum Muhajirin dan Anshar mulai memasuki Masjidil Haram.

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menghadap ke arah Hajarul Aswad lalu menyentuhnya, kemudian thawaf di sekeliling Ka’bah dengan panah di tangannya. Ketika itu, di sekitar Ka’bah terdapat 360 buah patung.

Baca lebih lanjut

Abdullah bin Amru bin Ash, Ahli Ibadah Periwayat Hadits

Abdullah bin Amr bin Al Ash adalah seorang putra dari tokoh Quraisy sekaligus sahabat yang mulia. Abdullah bin Amr bin Al Ash bin Wail bin Hasyim bin Sa’id bin Sahm bin Amr adalah nasabnya secara lengkap. Abdullah masuk Islam sebelum ayahnya.

Suatu saat, Rasulullah menegur Abdullah bin Amr bin Al-Ash, “Wahai Abdullah bin Amr, apa benar berita bahwa engkau memaksakan dirimu untuk shalat malam dan puasa ketika siangnya (setiap hari)?”.

Baca lebih lanjut

Abdullah bin Amru bin Ash radhiyallahu ‘anhu

Dia adalah seorang dari Abadilah yang faqih, ia memeluk agama Islam sebelum ayahnya, kemudian hijrah sebelum penaklukan Mekkah. Abdullah seorang ahli ibadah yang zuhud, banyak berpuasa dan shalat, sambil menekuni hadits Rasulullah Shallahllahu ‘alaihi Wassalam.

Jumlah hadits yang ia riwayatkan mencapai 700 hadits, Sesudah minta izin Nabi Shallahu ‘alaihi Wassalam untuk menulis, ia mencatat hadits yang didengarnya dari Nabi.

Baca lebih lanjut

Ammar bin Yasir (10) : Wafatnya Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhu

Adapun riwayat-riwayat yang dituturkan kali ini, sepenuhnya dikutip dari al-Tabari dalam Kitab Tarikh al-Rusul wa al-Muluk, tanpa dikurangi atau dilebihkan. Sehingga jika para pembaca menemukan perseteruan yang terjadi di antara para sahabat, karena memang demikian lah yang diriwayatkan.

Habbah bin Juwain al-Urani meriwayatkan:

Baca lebih lanjut

Membela Sahabat Nabi, Abu Musa Al Asy’ari

Di antara cobaan bagi umat Islam akhir zaman adalah dikaburkannya sosok-sosok teladan mereka. Figur yang mestinya mereka teladani dirusak image-nya. Wibawa mereka dinista. Sehingga umat Islam bingung, siapa yang harus mereka teladani. Umat Islam tidak lagi percaya kepada tokoh-tokoh agama yang selayaknya mereka kagumi.

Di antara orang-orang yang dirusak figurnya adalah sahabat Rasulullah ﷺ yang bernama Abu Musa al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu. Ia adalah salah seorang tokoh dan ulama di kalangan para sahabat.

Baca lebih lanjut

Benarkah Kisah Tahkim Antara Abu Musa Al Asy’ari & Amru bin Ash ?

Tatkala Abu Musa dan ‘Amr bin ‘Ash radhiallahu ‘anhuma berkumpul di Daumatul Jandal, keduanya bersepakat untuk menurunkan Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu dan Mu’awiyah radhiallahu ‘anhu dari kekhalifan. ‘Amr berkata kepada Abu Musa, “Silakan Anda berbicara dulu!”.

Abu Musa pun berdiri seraya berkata, “Aku telah pikirkan matang-matang. Ternyata sebaiknya aku turunkan Ali dari kekhalifahan sebagaimana aku turunkan pedangku ini dari pundakku.” Lalu dia melepaskan pedangnya dari pundaknya.

Baca lebih lanjut

Khalid bin Walid & Amru bin Ash, Terlahir Sebagai Pemimpin

Banyak peristiwa dalam kehidupan Rasulullah ﷺ, empat khalifah setelah beliau, dan sejarah-sejarah umat Islam setelah mereka yang tidak hanya berhenti pada kajian sejarah. Rekam jejak mereka mengajarkan nilai. Ada kajian keilmuan yang begitu luas yang bisa dirumuskan. Terlebih dengan berkembangnya metode penelitian modern.

Kehidupan Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya bisa dikaji dalam ilmu psikologi, sosiologi, leadership, politik dan hubungan internasional, bahkan kebijakan-kebijakan strategis.

Baca lebih lanjut

Mengenal Penakluk Negeri Mesir, Amru bin Ash

Amru bin Ash bin Wail bin Hasyim bin Said bin Saham ini adalah pimpinan Arab terkenal yang menaklukkan Mesir dan membangun kota Fustat (Cairo sekarang). Beliau sempat mengikuti arbitrasi seusai perang Shiffin di mana Muawiah menang berkat kecerdikannya. Beliau meninggal di Cairo.

Amr bin Ash bukanlah termasuk golongan sahabat yang terdahulu memeluk Islam (assabiqunal awwalun).

Baca lebih lanjut

Biografi Amru bin Ash radhiyallahu’ anhu

Namanya adalah Amr bin Ash bin Wail bin Hisyam bin Said bin Sahm al-Qurasyi as-Sahmi. Di antara jasa besarnya adalah ketika Umar bin Khattab mengamanatinya untuk menaklukkan Mesir, dan dia berhasil menunaikan amanat tersebut.

Amr merupakan salah seorang pahlawan bangsa Arab yang sangat terkenal, sekaligus seorang politisi yang cemerlang. Terkenal dengan kecerdasan dan kepintarannya mengatur siasat.

Baca lebih lanjut

Rencana Pembunuhan Terhadap Ali, Muawiyah & Amr bin Ash radhiyallahu’anhum

Tragedi pembunuhan Ali bin Abu Thalib r.a. sang menantu Nabi, sebagaimana dikisahkan Ibn Katsir dalam Al-Bidāyah wa an-Nihāyah, bermula dari rencana tiga orang Khawarij : Abdurrahman bin ’Amr (terkenal dengan sebutan Ibn Muljam al-Muradi), Amr bin Bakr at-Tamimi, dan Al-Bark bin Abdullah at-Tamimi.

Tiga orang ini bersepakat untuk membunuh tiga sahabat Nabi yang sangat terpandang kala itu: Ali bin Abu Thalib, ’Amr bin ’Ash, dan Mu’awiyah bin Abu Sufyan radhiyallāhu’anhum.

Baca lebih lanjut