Khalifah Ali bin Abu Thalib (20) : Peristiwa Terbunuhnya Ali radhiyallahu’anhu

Langkah berani dan tegas Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib memerangi orang-orang Khawarij di Nahrawan menimbulkan dendam di kalangan para pemberontak ini. Sampai akhirnya muncullah peristiwa yang mengantarkan sepupu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ini menyandang syahid di akhir hayat.

Ibnu Jarir dan sejarawan lainnya mengisahkan, ada tiga orang Khawarij berkumpul.

Baca lebih lanjut

Perang Shiffin, Celah Munafiqin Mencela Amirul Mukminin

Celaan kepada sahabat Mu’awiyah bin Abi Sufyan dimunculkan pula dari sebuah peristiwa besar, Perang Shiffin. Peperangan dua barisan kaum muslimin itu dimanfaatkan oleh orang-orang munafik untuk mencela generasi terbaik, tanpa memahaminya dengan pemahaman salaful ummah.
Mereka menuduh Mu’awiyah berkehendak merebut kekhilafahan Ali bin Abi Thalib dalam perang itu.

Mereka juga mengatakan bahwa perang antara Ali dan Mu’awiyah dalam Perang Shiffin sama dengan peperangan antara Ali dan kaum Khawarij. Mereka, kaum zindiq berkesimpulan, Mu’awiyah adalah pemberontak sebagaimana kaum Khawarij. Benarkah tuduhan itu? Bagaimana Ahlus Sunnah wal Jamaah menyikapi fitnah Perang Shiffin?

Baca lebih lanjut

Khalifah Ali bin Abu Thalib (19) : Peristiwa Tahkim antara Ali & Muawiyah

Di tengah kecamuk Perang Shiffin masih ada sebagian orang yang berpikir bijak. Mereka takut perang yang terus berlanjut akan membinasakan kaum muslimin. Di sisi lain, para musuh terus menyulut menuju ke sana. Mereka ingin menghancurkan sendi kekuatan Islam. Sehingga punggawa-punggawa dakwahnya terkapar. Tak lagi mampu menyebarkannya dengan maksimal.

Di antara mereka yang pertama sadar adalah orang Kufah (pengikut Ali). Dia adalah al-Asy’ats bin Qais al-Kindi. Ketika perang tengah berkecamuk, ia angkat bicara di tengah kaumnya.

Baca lebih lanjut

Khalifah Ali bin Abu Thalib (15) : Upaya Meredam Strategi Politik Gubernur Muawiyah

Setelah kondisi Perang Jamal sedikit mereda, sesungguhnya drama yang dihadapi Khalifah Ali masih sangat panjang. Justru Ali akan menghadapi sebuah tantangan dalam pergolakan kekuatan politiknya dengan sangat kencang, menghadapi Muawiyah.

Dengan berpindahnya Khalifah Ali ke Kufah, Muawiyah merencanakan upaya untuk mengambil kekuasaan Ali.

Baca lebih lanjut

Apakah Aisyah Berniat Memerangi Ali dalam Perang Jamal ?

Oleh : Asy-Syaikh Yusuf bin ’Abdillah bin Yusuf Al-Wabil hafidhahullah.

Di antara fitnah yang terjadi setelah terbunuhnya ‘Utsman bin ‘Affan radliyallaahu ’anhu adalah terjadinya perang Jamal yang terkenal antara ‘Ali bin Abi Thalib dengan ‘Aisyah, Thalhah, dan Az-Zubair radliyallaahu ‘anhum.

Kronologi peristiwa ini adalah ketika terbunuhnya ‘Utsman, maka orang-orang mendatangi ‘Ali di Madinah dimana mereka berkata kepadanya : ”Ulurkan tanganmu, kami akan berbaiat kepadamu”. ‘Ali berkata : “Tunggu dulu, sampai orang-orang bermusyawarah”. Maka sebagian di antara mereka berkata : “Apabila orang-orang kembali ke negerinya masing-masing etelah terbunuhnya ‘Utsman, sementara itu belum ada seorang pun yang menggantikan kedudukannya (sebagai khalifah), niscaya akan terjadi perselisihan dan kerusakan umat”.

Baca lebih lanjut

Khalifah Ali bin Abu Thalib (12) : Harapan Perdamaian Dalam Perang Jamal

Akbar Syah dalam Tareekh el-Islam menuturkan, Khalifah Ali mengirim Qa’qa’ bin Amr ke Basrah untuk mencari tahu apa maksud pasukan Perang Jamal Aisyah. Ali ingin membangun harapan perdamaian dengan mereka. Qa’qa’ adalah seorang yang dikenal fasih dan bijak.

Khalifah Ali Membangun Harapan Perdamaian

Qa’qa’ pertama kali datang kepada Aisyah, dengan mengatakan, “Wahai Ibunda! Apa alasan dan tujuan anda datang ke negeri ini?” Aisyah menjawab, “Wahai Puteraku! Satu satunya tujuanku adalah untuk memperbaiki umat dan membawa mereka kembali pada jalan yang telah ditentukan al-Quran”.

Baca lebih lanjut

Khalifah Ali bin Abu Thalib (10) : Negosiasi Pasukan Mekah Di Basrah dalam Perang Jamal

Dari Makkah Menuju Ke Basrah

Abdullah bin Amir dan Yala bin Umayyah tiba di Makkah dengan membawa uang dan perbendaharaan dalam jumlah besar yang dibawa lari dari Yaman. Dengan itu semua mereka mengambil bagian besar untuk menyusun dan membangun pasukan Perang Jamal Sayyidah Aisyah.

Sebelum keberangkatannya, telah diumumkan di Makkah bahwa Aisyah, Thalhah, dan Zubair akan berangkat ke Basrah dan bagi masyarakat yang peduli dengan Islam dan mencari pembalasan dan qishash terhadap pembunuhan Utsman, maka hendaknya bergabung dengan pasukan Aisyah.

Baca lebih lanjut

Khalifah Ali bin Abu Thalib (9) : Awal Mula Terjadinya Perang Jamal

Pidato Aisyah atas Pembunuhan Utsman

Disebutkan bahwa Aisyah tiba di Makkah ketika mendengar berita kematian Utsman. Saat mencapai wilayah dekat Makkah, beliau juga diberi tahu bahwa penduduk Madinah telah menyatakan baiat sumpah setia kepada Khalifah yang baru, Khalifah Ali bin Abi Thalib.

Aisyah kembali ke Makkah disertai orang-orang mengelilingi tunggangannya. Perang Jamal belum bermula, namun nampaknya mulai terlihat awal mulanya. Aisyah mengatakan kepada mereka :

Baca lebih lanjut

Khalifah Ali bin Abu Thalib (8) : Dampak Ketegangan Khalifah Ali dengan Gubernur Muawiyah

Ketika penduduk Madinah mengetahui bagaimana ketegangan hubungan antara Khalifah Ali dengan Gubernur Muawiyah, mereka takut akan terjadi pertumpahan darah lebih lanjut. Muncul pertanyaan dari penduduk Madinah, apakah khalifah akan melawannya atau memilih untuk mendiamkan Gubernur Muawiyah?

Permasalahan Khalifah Ali yang kini ada adalah bagaimana ia akan menagih baiat Muawiyah bin Abu Sufyan agar bisa koordinatif dengannya.

Baca lebih lanjut

Khalifah Ali bin Abu Thalib (7) : Mengganti Gubernur Pada Masa Utsman

Khalifah Ali bin Abi Thalib menerima tantangan yang besar sepeninggalan wafatnya Khalifah Utsman, yakni untuk menenangkan umat Islam yang tengah berkecamuk. Umat Islam digemparkan oleh pembunuhan Khalifah Utsman, dan terjadi saling tidak percaya dan tipu muslihat antar sesama umat Islam.

Dalam kabinet yang lama, Khalifah Ali merasa perlu untuk melakukan pembaruan dengan memilih gubernur baru. Bahkan, Ali menerima surat kosong dari Muawiyah.

Baca lebih lanjut