Peristiwa Besar Di Masa Khalifah Yazid bin Muawiyah

Nama Yazid bin Muawiyah cukup tenar di kalangan umat Islam, sama seperti nama ayahnya, Muawiyah bin Abu Sufyan. Meski memimpin Umat Islam tak selama ayahnya yang hampir dua dasawarsa, namun di zaman Yazid, tiga peristiwa besar terjadi dalam waktu yang terbilang saling berdekatan dan berkaitan.

Yazid adalah khalifah yang berkuasa sejak tahun 680 sampai 683 masehi. Ia menjadi khalifah kedua dalam sejarah Dinasti Umayyah menggantikan ayahnya Muawiyah bin Abu Sufyan.

Baca lebih lanjut

Kisah Kesabaran Pemilik Dua Ikat Pinggang, Asma bintu Abu Bakar

Asma Pemilik Dua Ikat Pinggang

Syahdan, ketika itu Abu Bakar sedang berkemas mempersiapkan segalanya untuk hijrah bersama kekasihnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia telah menyewa seorang ahli penunjuk jalan yang akan menghantarkannya ke Madinah. Disiapkannya pula dua ekor unta sebagai kendaraan pribadi sembari menunggu perintah Rasulullah untuk mulai berhijrah.

Urwah mengisahkan dari bibinya, Aisyah, sebagai berikut,

Baca lebih lanjut

Asma binti Abu Bakar radhiyallahu ‘anha

Pernahkah pembaca mendengar kisah hidup Abdullah bin Zubair dan Urwah bin Zubair?

Dialah tokoh kenamaan yang dikelilingi oleh tokoh-tokoh pilihan. Ayahandanya adalah Zubair bin Awwam, pembela Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, termasuk satu dari sepuluh orang yang mendapat kabar gembira akan masuk jannah.

Baca lebih lanjut

Kisah Kelahiran Hingga Syahidnya Abdullah bin Zubair radhiyallahu ‘anhu

Abdullah bin Zubair adalah bayi pertama muhajirin yang lahir di Madinah. Ketika menempuh perjalanan di padang pasir yang panas bagai nyala api dalam perjalanan hijrah dari Mekah ke Madinah yang terkenal itu, Abdullah bin Zubair masih merupakan janin dalam rahim ibunya.

Demikianlah telah menjadi takdir bagi Abdullah bin Zubair melakukan hijrah bersama Kaum Muhajirin selagi belum muncul ke alam dunia, masih tersimpan dalam perut ibunya.

Baca lebih lanjut

Abdullah bin Zubair, Bayi Pertama Muhajirin Di Madinah

Seorang pemimpin masa Khalifah Ali bin Abi Talib dan awal khilafah Bani Umayyah. Dia adalah bayi pertama yang lahir dikalangan Muhajirin di Madinah. Ayahnya bernama Zubair Awwam dan ibunya, Asma binti Abu Bakar as-Siddiq.

Ia sepupu dan juga kemenakan Nabi Muhammad dari istrinya, Aisyah binti Abu Bakar.

Baca lebih lanjut

Abdullah bin Zubair radhiyallahu ‘anhu

Seorang sahabat yang shalih, mujahid fissabillah sekaligus anak sahabat yang dijamin masuk surga, Zubair bin ‘Awwam, dengan sentuhan cinta Asma’ binti Abu Bakar lahirlah ksatria pemberani yang keharuman namanya banyak membuat orang menaruh simpati, cinta dan telah menginspirasi jutaan kaum muslimin untuk berjuang menegakkan Islam.

Nama lengkap beliau Abdullah bin Zubair bin Al -‘Awwam bin Khuwailid bin Asas bin Abdul ‘Uzza bin Qushay Al Asadi.

Baca lebih lanjut

4 Orang ‘Abdullah’ Yang Istimewa

Orang Arab mengatakan,

لِكُلِّ مُسَمَّى مِنْ اِسْمِهِ نَصِيْبٌ

Setiap orang akan mendapatkan pengaruh dari nama yang diberikan padanya”.

Nama itu penuh arti. Karena nama adalah identitas yang senantiasa menempel pada seseorang. Bahkan dari nama bisa diketahui latar belakang orang tua. Kalau namanya nama pemain sepak bola, berarti orang tuanya hobi sepak bola. Kalau namanya nama penyanyi, orang tuanya pengagum penyanyi itu. Kalau namanya nama tokoh perwayangan, bisa jadi orang tuanya pengagum budaya Jawa.

Baca lebih lanjut

Khalifah Utsman bin Affan (5) : Menyatukan Bacaan Al Quran

Setelah Umar bin al-Khattab wafat, tiga malam berikutnya Utsman bin Affan dibaiat menggantikannya. Baiat itu terjadi pada tahun 24 H. Laki-laki yang malaikat pun malu padanya ini berhasil memperluas wilayah kekhilafahan Islam. Pemeluk Islam kian bertambah jumlahnya. Generasi baru muncul menggantikan ayah ayah mereka. Waktu terus berjalan, menderap langkah peradaban, dan masa kenabian pun kian menjauh.

Penduduk wilayah kekhalifahan belajar mebaca Alquran dari sahabat Nabi yang tinggal bersama mereka. Baca lebih lanjut

Pembukuan Al Qur’an Pada Masa Khalifah Utsman bin Affan

Kodifikasi Al-Qur’an

Salah satu hal yang penting yang muncul akibat perluasan wilayah Islam adalah munculnya berbagai perbedaan dalam qira’ah Al-Qur’an. Hal ini disebabkan setiap daerah memiliki dialek bahasa tersendiri, dan setiap kelompok mengikuti qira’ah para sahabat terkemuka.

Hudzaifah ibn  al-Yaman menyaksikan fenomena perbedaan pendapat mengenai qira’ah Al-Qur’an ini setelah menaklukkan Armenia dan Azerbeijan bersama pasukan Syria dan Irak. Penduduk Syria mengikuti qira’ah Ubay ibn Ka’ab, sedangkan penduduk Irak mengikuti qira’ah Abdullah ibn Mas’ud. Mereka terkejut karena mendapati pihak lain membaca Al-Qur’an dengan qira’ah yang berbeda. Baca lebih lanjut

Penulisan Alqur’an & Pengumpulannya

Penulisan dan pengumpulan Al-Qur’an melewati tiga jenjang.

Tahap Pertama

Zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pada jenjang ini penyandaran pada hafalan lebih banyak daripada penyandaran pada tulisan karena hafalan para Sahabat Radhiyallahu ‘anhum sangat kuat dan cepat di samping sedikitnya orang yang bisa baca tulis dan sarananya. Oleh karena itu siapa saja dari kalangan mereka yang mendengar satu ayat, dia akan langsung menghafalnya atau menuliskannya dengan sarana seadanya di pelepah kurma, potongan kulit, permukaan batu cadas atau tulang belikat unta. Jumlah para penghapal Al-Qur’an sangat banyak. Baca lebih lanjut