Mukjizat Nabi Muhammad (15) : Berita Pembebasan Konstantinopel


Berikutnya janji Nabi yang akhirnya melahirkan kisah yang cukup fenomenal adalah kabar pembebasan Konstantinopel.

Dalam sabdanya, Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam menyampaikan kabar gembira kepada  para sahabatnya, “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (HR. Ahmad).

Lalu dalam riwayat lain, salah seorang sahabat Nabi, Abu Qubail bercerita, “Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya, ‘Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Roma?’.

Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Lalu ia berkata, ‘Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau ditanya:

 أي المدينتين تفتح أولا : أقسطنطينية أو رومية ؟ فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : مدينة هرقل تفتح أولا . يعني : قسطنطينية

“Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Roma?’ Rasul menjawab, ‘Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.’ Yaitu: Konstantinopel.” (HR. Ahmad, ad-Darimi dan al-Hakim)

Hadits ini dinyatakan shahih oleh al-Hakim dan disepakati oleh Adz-Dzahabi. Sementara Abdul Ghani al-Maqdisi berkata, “Hadits ini hasan sanadnya.” Syaikh Al-Albani sependapat dengan al-Hakim dan adz-Dzahabi bahwa hadits ini shahih. (Lihat Silsilah Ahadits al-Shahihah 1/3)

Layaknya sebuah sayembara, janji yang disebutkan di atas memotivasi setiap pemimpin kaum muslimin untuk merealisasikannya. Sejarah mencatat bahwa upaya serius penaklukan Konstantinopel telah berlangsung sejak masa Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan (668-669 M).

Namun karena kuatnya pertahanan musuh, pasukan Islam yang dipimpin oleh Yazid bin Muawiyah, belum mampu menaklukkan kota tersebut.  Saat pengepungan ini, salah seorang Sahabat Nabi, Abu Ayyub Al Anshari wafat lalu Beliau dimakamkan di dekat dinding Konstantinopel sesuai wasiatnya.

Kota Konstantinopel memang terkenal dengan kota yang paling aman pada masanya. Kota ini dilindungi oleh benteng-benteng yang kokoh. Ia juga memiliki benteng alam berupa tiga lautan yang mengelilinginya, yaitu selat Basphorus, laut Marmara dan Tanduk Emas yang dijaga dengan rantai besar sehingga sangat sulit bagi kapal musuh untuk leluasa masuk kedalamnya.

Sementara daratannya dijaga dengan benteng yang kokoh terbentang dari laut Marmara sampai ke Tanduk Emas. Dari segi kekuatan militer, kota ini terhitung sebagai kota yang paling aman dan terlindungi, karena di dalamnya ada pagar-pagar yang tinggi menjulang, menara pengintai yang kokoh serta ditambah dengan serdadu Bizantium di setiap penjuru kota. Maka wajar jika wilayah itu sangat sulit untuk bisa ditaklukkan.

Namun demikian, cita-cita untuk membebaskan Konstantinopel tidak pernah berhenti. Perjuangan berikutnya terus diwarisi oleh Daulah Abbasiyyah. Pada masa Khalifah Al-Mahdi, ia mengirim ekspedisi-ekspedisi musim panas ke wilayah-wilayah Imperium Bizantium sejak 163 H/779 M.

Saat itu, Al-Mahdi mengirim sebuah ekspedisi musim panas yang langsung dipimpin puteranya Harun Ar-Rasyid yang bertujuan untuk mengepung Konstantinopel. Hingga pada 166 H/782 M, Harun Ar-Rasyid kembali memimpin ekspedisi musim panas yang berjumlah sembilan puluh lima ribu personel. Ekspedisi ini tiba hingga di laut yang mengelilingi Konstantinpel.

Berikutnya setelah kota Baghdad jatuh pada tahun 656 masehi yang menjadi akhir Dinasti Abbasiyah, usaha membebaskan Konstantinopel tetap diteruskan oleh kerajaan-kerajaan kecil di Asia timur terutama kerajaan Saljuk yang dipimpin oleh Alip Arselan sampai ke generasi Daulah Turki Utsmaniyah pada pemerintahan, Bayazid I (795-803 H/ 1393-1401 M) dan Sultan Murad II (1422 M). Tetapi usaha mereka masih tetap menemui kegagalan.

Upaya pembebasan terus berlanjut. Hingga akhirnya setelah delapan abad berlalu, Allah mengabulkan impian umat Islam tersebut melalui kepemimpinan Sultan Muhammad Al-Fatih, pemimpin ketujuh dari Daulah Utsmaniyah. Sejarah menceritakan bahwa Muhammad Al-Fatih adalah seorang yang saleh.

Sejak baligh, Al-Fatih tidak pernah meninggalkan kewajibannya dan senantiasa memperbanyak amalan sunnah. Setelah diangkat menjadi raja, Al-Fatih langsung melanjutkan tradisi para pendahulunya untuk terjun langsung dalam penaklukan Konstantinopel.

Peta Pembebasan Konstantinopel

Peta Pembebasan Konstantinopel

Al-Fatih memperbanyak jumlah pasukannya hingga mencapai 250.000 personil. Angka ini merupakan jumlah yang sangat besar jika dibandingkan dengan jumlah tentara negara lain pada saat itu.

Memperkuat pelatihan pasukan dengan berbagai seni tempur dan ketangkasan bersenjata, sehingga mereka memiliki kemampuan tempur tingkat tinggi, untuk menyambut operasi jihad yang ditunggu-tunngu. Tidak ketinggalan, beliau juga menanamkan nilai-nilai tauhid dan keislaman sehingga pasukannya benar-benar memiliki ruh jihad yang kuat.

Setelah hampir dua bulan melakukan pengepungan dan serangan, yaitu dari 26 Rabi’ul Awal hingga 19 Jumadil Ula 857 H (6 April – 28 Mei 1453 M), dan dengan mengerahkan berbagai strategi termasuk memindahkan kapal-kapal melalui bukit, membuat terowongan-terowongan, dan membuat benteng bergerak dari kayu, akhirnya pada 20 Jumadil Ula 857 M (29 Mei 1453 M) Konstantinopel berhasil dibebaskan pasukan Islam. (lihat: Ali Muhammad Ash-Shalabi, Ad-Daulah Al-‘Utsmaniyyah: ‘Awamilu An-Nuhudh wa Asbab As-Suquth, hlm. 87-107).

***

sumber : https://www.kiblat.net/2018/01/28/pembebasan-roma-nubuat-nabi-yang-belum-terwujud/

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s