Ibu Asuh Nabi shalallahu alaihi wasallam (2) : Tsuwaibah


Setelah Aminah melahirkan bayinya dan diberi nama Muhammad oleh kakeknya di depan Ka’bah, kemudian ia menyusuinya selama beberapa hari. Ibunyalah yang menyusui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pertama kali. Mengenai lama beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyusu pada ibunya, ada yang mengatakan tiga, tujuh dan ada yang mengatakan sembilan hari.

TSUWAIBAH

Setelah itu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam disusui oleh budak Abu Lahab yang sudah dibebaskan. Dia bernama Tsuwaibah.

Wanita ini juga menyusui pamannya, yaitu Hamzah dan menyusui anak bibi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bernama Abu Salamah al Mahzumi, sehingga mereka menjadi saudara sepersusuan.

Sebagaimana dikisahkan dalam sebuah hadits, dari Zainab binti Abu Salamah :

أَنَّ أُمَّ حَبِيبَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ انْكِحْ أُخْتِي بِنْتَ أَبِي سُفْيَانَ ( ولمسلم : عِزَّةَ بِنْتَ أَبِي سُفْيَانَ) قَالَ أَوَتُحِبِّينَ ذَلِكِ قُلْتُ نَعَمْ لَسْتُ لَكَ بِمُخْلِيَةٍ وَأَحَبُّ مَنْ شَارَكَنِي فِي خَيْرٍ أُخْتِي فَقَالَ إِنَّ ذَلِكِ لَا يَحِلُّ لِي فَقُلْتُ إِنَّا نُحَدَّثُ أَنَّكَ تُرِيدُ أَنْ تَنْكِحَ بِنْتَ أَبِي سَلَمَةَ (وفي رواية : دُرَّةَ بِنْتَ أَبِي سَلَمَةَ) فَقَالَ بِنْتَ أُمِّ سَلَمَةَ فَقُلْتُ نَعَمْ قَالَ لَوْ لَمْ تَكُنْ رَبِيبَتِي فِي حَجْرِي مَا حَلَّتْ لِي إِنَّهَا بِنْتُ أَخِي مِنْ الرَّضَاعَةِ أَرْضَعَتْنِي وَأَبَا سَلَمَةَ ثُوَيْبَةُ فَلَا تَعْرِضْنَ عَلَيَّ بَنَاتِكُنَّ وَلَا أَخَوَاتِكُنَّ

“Sesungguhnya Ummu Habibah istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Wahai, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nikahilah saudariku putri Abu Sufyan (dalam riwayat Imam Muslim: ‘Izzah binti Abu Sufyan)”.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya,”Apakah engkau menginginkan itu?

Aku (Ummu Habibah) menjawab,”Ya. Aku tidak pernah menjadi istrimu seorang diri, dan orang yang paling aku sukai menemaniku dalam kebaikan adalah saudariku.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Itu tidak halal bagiku.”

Ummu Habibah berkata,”Sesungguhnya kami diberitahu, bahwa engkau ingin menikahi anak Abu Salamah (dalam riwayat lain : Durrah binti Abu Salamah).”

Rasulullah bertanya,”Putri Abu Salamah?

Aku (Ummu Habibah) menjawab,”Ya.”

Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seandainya dia bukan anak asuhku, dia tetap tidak halal bagiku. Dia itu putri dari saudara sepersusuanku. Aku dan Abu Salamah pernah disusui oleh Tsuwaibah, maka jangankanlah kalian menawarkan anak-anak atau saudari-saudari kalian kepadaku”. [HR Imam Bukhari dan Muslim][1]

Kemudian Imam Bukhari membawakan perkataan ‘Urwah, bahwa Tsuwaibah adalah budak milik Abu Lahab yang telah dibebaskan dan menyusui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tsuwaibah menyusui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selama beberapa hari, hingga kemudian datang Halimah as Sa’diyah, seorang wanita yang menyusui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berikutnya

***

Catatan Kaki :

[1]. Lihat Shahihus Siratin Nabawiyah, karya Syaikh Al Albani, hlm. 15

Referensi selengkapnya dalam sumber : https://almanhaj.or.id/2177-persusuan-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam-dan-peristiwa-pembelahan-dada.html/

3 responses to “Ibu Asuh Nabi shalallahu alaihi wasallam (2) : Tsuwaibah

  1. Ping balik: Ibu Asuh Nabi shalallahu alaihi wasallam (3) : Halimah Sa’diyah | Abu Zahra Hanifa

  2. Ping balik: Kumpulan Artikel Seputar Sirah Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam (1) | Abu Zahra Hanifa

  3. Ping balik: Kelahiran Nabi Muhammad Hingga Masa Pengasuhannya | Abu Zahra Hanifa

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s