Beliau adalah Husain bin Amirul Mukminin ‘Ali bin Abi Thâlib bin ‘Abdil Muth-thalib bin Hâsyim bin ‘Abdi Manâf bin Qushayy al-Qurasyi al-Hâsyimiy. Kun-yahnya Abu ‘Abdillah.
Seorang imam yang mulia, cucu yang merupakan salah satu bunga kehidupan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di dunia dan kesayangannya di samping Hasan Radhiyallahu ‘anhuma.
Kedua orang tuanya adalah ‘Ali bin Abi Thâlib dan Fâthimah az-Zahra’ binti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Beliau dilahirkan pada bulan Sya’ban tahun ke-empat Hijriyah. Diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam men-tahnik (yakni mengunyahkan kurma kemudian dimasukkan ke mulut bayi dengan digosokkan ke langit-langitnya -pent.), mendoakan dan menamakannya Al-Husein. Demikianlah dikatakan oleh Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah wan Nihayah, juz VIII, hal. 152.

KELAHIRANNYA
Dilahirkan pada tanggal 5 Sya’bân tahun keempat Hijriyah, dan jarak umur antara beliau dengan Hasan, kakaknya, menurut sebagian ulama adalah satu kali masa suci ditambah masa kehamilan.
Hasan bin Ali digambarkan tumbuh menjadi pemuda yang berkarakter kalem, berbeda dengan Husain bin Ali yang digambarkan tumbuh menjadi pemuda yang berkarakter tegas dan pemberani.
Sama seperti sang kakak, putra Fatimah Az Zahra ini juga dikenal sebagai sosok yang cerdik, cerdas lagi sangat bertaqwa kepada Allah subhanahu wataala. Ia juga merupakan keturunan Rasulullah yang sayang terhadap semua keluarganya dan bertanggung jawab penuh atas keselamatan umat islam di zamannya.
Sejak kecil, Hussein telah tumbuh menjadi seorang yang sangat pemberani. Ia juga merupakan seorang yang ramah, sopan santun serta dianggap sangat agung oleh umat muslim.
***
Sumber bacaaan : https://abuzahrahanifa.wordpress.com/2020/10/09/biografi-husein-bin-ali-bin-abu-thalib-radhiyallahu-anhu/