Khalifah Ali bin Abu Thalib (3) : Nasab & Keluarga Beliau radhiyallahu’anhu


Kaum muslimin yang semoga senantiasa dirahmati Allah Ta’ala, para sahabat Nabi merupakan generasi terbaik dari umat ini. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sebaik-baik manusia ialah pada generasiku, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Allah Ta’ala telah memilih mereka untuk mendampingi dan membantu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam menegakkan agama-Nya. Orang-orang pilihan Allah ini, tentunya memiliki kedudukan istimewa dibandingkan manusia yang lain karena Allah Ta’ala tidak mungkin keliru memilih mereka.

Pembaca yang dirahmati Allah Ta’ala, pembahasan kita akan tertuju pada salah satu dari generasi terbaik umat ini. Beliau adalah salah satu sahabat yang telah dijamin masuk surga. Beliau adalah ayah dari pemimpinnya para pemuda di surga. Beliau adalah Ali bin Abi Thalib radlhiallaahu ’anhu, orang yang pertama kali masuk Islam dari kalangan anak-anak. (Al Bidayah Wan Nihayah, 7/222)

Nasab Ali bin Abi Thalib radlhiallaahu ’anhu

Beliau adalah Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhar bin Kinanah.

Rasulullah memberinya kun-yah Abu Turab saat beliau dicari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam  dan didapatkan sedang tertidur dengan menempelkan pipinya di tanah. Ia adalah sepupu sekaligus menantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ibunya bernama Fathimah binti Asad bin Hasyim bin Qushay bin Kilab. Ali memiliki beberapa orang saudara laki-laki yang lebih tua darinya, mereka adalah: Thalib, Aqil, dan Ja’far. Dan dua orang saudara perempuan; Ummu Hani’ dan Jumanah.

Ayahnya ialah Abu Thalib yang nama aslinya adalah Abdu Manaf. Abu Thalib adalah paman kandung Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sangat menyayangi Nabi, namun ia wafat dalam agama jahiliyah. (Al Bidayah Wan Nihayah, 7/222)

Sifat Fisiknya

Ali bin Abi Thalib adalah laki-laki berkulit sawo matang, bola mata beliau besar dan agak kemerah-merahan. Untuk ukuran orang Arab, beliau termasuk pendek, tidak tinggi dan berjanggut lebat. Dada dan kedua pundaknya putih. Rambut di dada dan pundaknya cukup lebat, berwajah tampan, memiliki gigi yang rapi, dan ringan langkahnya (Al Bidayah Wan Nihayah, 7/222)

Istri Istri dan Anak-Anaknya

Istri pertama yang dinikahi Ali radlhiallaahu ’anhu adalah Fatimah binti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang darinya memperoleh dua putra al-Hasan dan al-Husain. Ada yang mengatakan putra ketiga beliau bernama Muhasin namun meninggal dunia saat masih bayi. Beliau juga mempunyai dua orang putri yaitu Zainab al-Kubra dan Ummu Kaltsum al-Kubra yang dinikahi oleh Umar bin Khaththab radlhiallaahu ’anhu.

Setelah Fatimah wafat, Ali menikahi beberapa wanita, diantara istri beliau ada yang wafat ketika beliau masih hidup, ada yang beliau ceraikan, dan ketika wafat beliau meninggalkan empat istri.

Diantara istri beliau adalah Ummul Banin binti Hizam, Laila binti Mas’ud, Asma’ binti ‘Umais, Ummu Habib binti Rabi’ah, Ummu Sa’id, binti Urwah bin Mas’ud, Binti Umru’ul Qais bin Ady, Umamah binti Abil Ash, Khaulah binti Ja’far bin Qais. (Al Bidayah Wan Nihayah, 7/331).

Jumlah keseluruhan anak kandung beliau adalah empat belas putera dan sembilan belas puteri. (At-Thabari dalam Tarikhnya 5/155, Ibnu Sa’ad 3/20).

Seluruh keturunan Nabi saat ini yang bergelar Habib atau Sayyid adalah melalui pernikahan Ali bin Abi Thalib dan Fathimah az Zahra. Semasa Fathimah masih hidup, Ali bin Abi Thalib tidak pernah menikah dengan wanita lain. Fathimah meminta Ali untuk menikah dengan perempuan lain setelah kepergiannya, agar ada yang membantunya merawat anak-anaknya.

Berikut adalah tulisan seputar istri Ali bin Abi Thalib beserta keturunannya.

Istri-Istri Ali bin Abi Thalib Imam Thabari dalam kitabnya Tarikh al-Rusul wa al-Muluk menyebutkan di antara istri dan anak anak Ali bin Abi Thalib adalah sebagai berikut, Istri Ali bin Abi Thalib yang pertama ialah Fathimah binti Muhammad az Zahra. Dan Ali tidak menikah lagi ketika Fathimah masih hidup.

Darinya dilahirkan Hasan, Husain, dan seorang calon bayi bernama Muhsin atau Muhassin. Tetapi disebutkan bahwa Fathimah keguguran saat mengandung Muhsin atau Muhassin. Beliau juga melahirkan dua orang puteri, Zainab al-Kubra dan Ummu Kultsum al-Kubra.

Setelahnya, Ali menikahi Ummul Bannin binti Hisyam (nama asli Hisyam adalah Abu al Majl bin Khalid bin Rabiah bin al Walid bin Ka’ab bin Amir bin Killab). Dari Ummul Banin, lahir menjadi keturunannya al-Abbas, Jafar, Abdallah, dan Utsman. Mereka semua syahid bersama Hussain pada Tragedi Karbala.

Imam Thabari menyebutkan hanya al-Abbas yang memiliki keturunan dari istri Ali bin Abi Thalib yang ini. Salah satu istri Ali bin Abi Thalib yang lain adalah Layla binti Mas’ud bin Khalid bin Malik bin Rib’i bin Sulma. Layla melahirkan Ubaidalllah dan Abu Bakar. Hisyam bin Muhammad menyebutkan mereka berdua meninggal di at-Taff, sebuah daerah bertempat di Karbala.

Beliau juga menikah dengan Asma bin Umais al-Khat’amiyyah. Darinya dilahirkan Yahya dan Muhammad, yang menurut Hisyam bin Muhammad keduanya tidak memilki keturunan. Namun, al-Waqidi menyebut dua putera Asma binti Umais adalah Yahya dan Aun. Dan puteranya yang bernama Muhammad tersebut adalah lahir dari seorang ummul walad, dan terbunuh bersama Hussain di Karbala.

Terdapat Ummul Walad dari Ali Ada perempuan lain yang berhubungan dengan Ali, namanya al-Sahba’ (Ummul Habib binti Rabiah bin Bujair bin al Abd bin Alqamah bin al Harits bin Utbah). Beliau adalah seorang ummul walad yang sebelumnya dimiliki oleh Khalid bin al-Walid saat menaklukkan Bani Taghlib di al-Ain al-Tamr. Al-Sahba’ melahirkan untuk Ali seorang putera bernama Umar dan seorang puteri bernama Ruqayyah.

Ali juga menikahi Umamah binti Abi al-Ash bin al Rabiah bin Abdul Uzza bin Abdi Syams bin Abdu Manaf. Ibunya adalah Zaynab binti Rasulullah. Menjadi istri Ali bin Abi Thalib, beliau melahirkan untuk Ali seorang putera bernama Muhammad.

Ada juga dari Khaulah binti Jafar bin Qais bin Maslamah bin Ubaid bin Tsalabah bin Yarbu bin Tsalabah bin al Duwal bin Hanifah. Dari Khaulah, lahir seorang putera Ali bin Abi Thalib yang terkenal bernama Muhammad bin al Hanafiyyah. Muhammad meninggal di Taif dan dishalatkan oleh Ibnu Abbas.

Dari Ummu Said binti Urwah bin Masud al Tsaqafi dilahirkan Ummul Hasan dan Ramlah. Ali juga menikahi seorang wanita bernama Mahyat, yang melahirkan seorang puteri yang meninggal ketika masih kecil.

Imam Thabari menambahkan Ali juga memiliki beberapa puteri dari istri-istri yang lain. Ada yang dari ummul walad yang namanya tidak diketahui. Di antaranya ada Ummu Hani, Mayimunnah, Zainab as-Shugra, Ramlah as-Shugra, Ummu Kultsum as-Shugra. Ada juga Fathimah as-Shugra, Umamah, Khadijah, Ummul Kiram, Ummu Salamah, Ummu Jafar, Jumanah, dan Nafisah. Seluruhnya lahir dari beberapa ummul walad.

Dalam akhir pembahasannya, Imam Thabari menyebut Ali memiliki empat belas anak laki-laki dan sembilan belas anak perempuan–dalam kitab disebut tujuh belas. Dari seluruh anaknya, al-Waqidi menyebut bahwa hanya lima puteranya yang memiliki keturunan. Mereka adalah Hasan, Husain, Muhammad bin al-Hanafiyyah, al-Abbas, dan Umar.

Wallahu a’lam bi shawab

***

Selengkapnya dalam sumber : https://abuzahrahanifa.wordpress.com/2020/09/02/khalifah-ali-bin-abu-thalib-1-biografi-beliau-radhiyallahuanhu/

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s