Khalifah Abu Bakar (9) : Memerangi Nabi Palsu & Kaum Murtad


Selain melanjutkan amanah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mengirimkan pasukan Usamah bin Zaid, Abu Bakar Ash-Shiddiq juga mengambil sikap tegas terhadap orang-orang murtad.

Memerangi Nabi Palsu dan Orang Murtad

Berita wafatnya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menjadi buah bibir di kalangan bangsa Arab. Pada saat itu, bara api kemurtadan mulai bermunculan. Meski gerakan kemurtadan sudah mulai muncul pasca ‘Amul Wafud (Tahun Delegasi) pada sembilan Hijriah, namun baru setelah wafatnya Rasulullah mereka berani menampakkannya secara terang-terangan.

Di antara tokoh yang murtad bahkan mengaku sebagai nabi adalah Al-Aswad Al-‘Ansi di Yaman yang tewas berhasil dibunuh ketika pada masa Rasulullah, Musailamah Al-Kadzdab di Yamamah, dan Thulaihah Al-Asadi. Dengan tegas, Abu Bakar Ash-Shiddiq pun memerangi mereka sampai ke akar-akarnya.

Setelah kedatangan pasukan Usamah bin Zaid dan sesudah pasukannya telah cukup beristirahat, Abu Bakar lalu membuat rencana pengiriman berbagai pasukan guna menumpah orang-orang murtad dan yang enggan membayar zakat. Ia membuat 11 pasukan perang.

Berikut nama-nama panglima dan ke arah mana mereka ditugaskan:

  1. Khalid bin Walid, dikirim untuk menghancurkan Thulaihah Al-Asadi. Bila sudah selesai, selanjutnya ia menyerang Malik bin Nuwairah di Buthah jika orang tersebut melawan dirinya.
  2. Ikrimah bin Abu Jahl, dikirim untuk menumpas Musailamah.
  3. Muhajir bin Abi Umayah, diutus untuk menghancurkan pasukan sisa–sisa pasukan Al-Aswad Al-Ansi dan membantu kaum Abna’ menghadapi Qais bin Maksyuh, kemudian menuju Kindah di Hadhramaut.
  4. Khalid bin Sa’id, diutus ke wilayah-wilayah pinggir Syam.
  5. Amru bin ‘Ash, diutus ke kabilah Qudha’ah dan Wadi’ah.
  6. Hudzaifah bin Mihshan Al-Ghifari, dikirim kepada penduduk Duba.
  7. Arfajah bin Hurtsumah, dikirim ke Maharah.
  8. Syurahbil bin Hasanah, ditugaskan menyusul Ikrimah bin Abu Jahl. Bila sudah selesai menjalankan tugas di Yamamah, ia dengan pasukannya menuju Qudha’ah.
  9. Ma’n bin Hajiz, ditugaskan ke Bani Salim dan Hawazin yang bergabung dengan mereka.
  10. Suwaid bin Muqarin, ditugaskan ke Tihamah, Yaman.
  11. Ala’ bin Hadhrami, ditugaskan ke Bahrain.

Nabi palsu pertama yang berusaha menyerang Madinah adalah Thulaihah Al-Asadi. Dulu, ia seorang paranormal lalu memeluk Islam, kemudian murtad dan mengaku nabi di masa hidup Rasulullah. Beliau shalallahu alaihi wasallam lalu mengutus Dhirar bin Azwar untuk menindak tegas Thulaihah. Ia pun berhasil melemahkan Thulaihah namun belum berhasil membunuhnya. Setelah Rasulullah wafat, pengaruh Thulaihah kembali besar bahkan memiliki pengikut yang banyak.

Thulaihah mengirim utusannnya kepada Abu Bakar untuk mengajukan dispensasi meninggalkan shalat dan zakat. Namun Abu Bakar menolak mentah-mentah dan berkata, “Demi Allah! Seandainya mereka menahan‘iqal (Iqal=Tali. Ini hanya dijadikan perumpamaan untuk sekecil apa pun barang yang mungkin tidak mereka tunaikan) dariku pasti aku berjihad memerangi mereka karena hal itu”.

Beberapa hari berselang, pengikut dan pasukan Thulaihah kemudian berusaha menyerang Madinah pada malam hari, namun berhasil digagalkan oleh pasukan Islam dan membuat mereka lari kocar-kacir. Bahkan Abu Bakar ikut mengejar mereka hingga sampai di Dzul Qashah. Perang ini terhitung kecil, akan tetapi kemenangan yang ditorehkan Abu Bakar memiliki efek siksifikan dan dampak yang besar dalam jiwa umat Islam juga pada jiwa musuh-musuh Islam.


https://www.kiblat.net/2016/03/08/kebijakan-strategis-abu-bakar-ash-shiddiq-2-memerangi-orang-orang-murtad/

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s