Putri Rasulullah (3) : Ummu Kultsum radhiyallahu’anha


Ummu Kultsum binti Muhammad adalah putri Nabi Muhammad S.A.W. dan istrinya Khadijah binti Khuwailid, putri ketiga setelah Zainab dan Ruqayyah binti Muhammad. Lahir sebelum diutusnya kenabian Muhammad sekitar 6 tahun, pada waktu itu umur Nabi Muhammad 34 tahun.

Ummu Kultsum menikah dengan sepupunya Utaibah bin Abi Lahab, adik Utbah bin Abu Lahab, ketika diutusnya kenabian Muhammad, Ummu Kultsum masuk islam sedangkan suaminya tetap pada agamanya, ketika diturunkan surat al-Masad atau al-Lahab yang terdapat celaan bagi Abu Lahab dan istrinya, Abu Lahab memaksa anaknya Utaibah untuk menceraikan Ummu Kultsum dan Utaibah belum menyentuhnya.

Kemudian ia hijrah bersama adiknya, Fatimah az-Zahra ke Madinah dan Utsman bin Affan menikahinya pada tahun 4 H.

Ummu Kultsum adalah adik Ruqayyah, putri Rasulullah. Ia telah menikah dengan Utaibah bin Abu Lahab, saudara Utbah yang telah menikahi Ruqayyah, sebelurn mereka mengenal Islam. Lalu ketika Rasulullah telah diangkat menjadi Nabi, ia dan saudara-saudaranya memeluk Islam dengan lapang dada.

Dan dakwah Nabi yang selalu ditentang oleh Abu lahab beserta keluarganya ini, menyebabkan Allah telah mewahyukan kepada Nabi . firman-Nya yang berbunyi, “Maka celakalah kedua tangan Abu lahab‘(Al-lahab: 1) ‘ Setelah tutun ayat ini, Abu lahab berkata kepads Utaibah anaknya, “Kepalaku tidak halal bagi kepalamu selama kamu tidak menceraikan putri Nabi”.

Maka dia pun menceraikan istrinya, Ummu Kultsum begitu saja. Utaibah mendatangi Nabi . dan mengatakan kata-kata yang menyakitkan hati Rasulullah. Atas perlakuan itu, maka Rasulullah . telah berdoa kepada Allah, agar mengirimkan anjing-anjing-Nya untuk membinasakan Utaibah. Dan apa yang telah didoakan oleh Nabi terhadap Utaibah itu benar-benar teriadi.

Dalam suatu perjalanan, seekor singa yang ganas teiah memilih Utaibah di antara teman-temannya untuk diterkam kepalanya. Utaibah mati dalam keadaan yang sangat mengerikan. Setelah bercerai, maka Ummu Kultsum kembali tinggal bersama Rasulullah di Mekkah. Dia ikut hijrah ke Madinah ketika Rasulullah . berhijrah, kemudian tinggal di sana bersama keluarga Rasulullah . Ruqayyah dan Ummu Kultsum adalah dua orang saudara yang perjalanan hidup mereka hampir sama.

Mereka berdua terlahir dari bapak yang sama, ibu yang sama, suami mereka pun kakak beradik yang namanya mempunyai arti yang sama; Utbah dan Utaibah, mempunyai mertua yang sama, masuk Islam pada hari yang sama, bercerai pada hari yang sama, dan setelah perceraian itu, mereka mempunyai suami yang sama pula.

Ketika Ruqayyah meninggal dunia, maka Utsman bin Affan menikahi Ummu Kultsum yang masih perawan yang belum terjamah oleb Utaibah. Pada waktu itu adalah bulan Rabi’ul-Awwal, tahun ke-3 Hijriyah. Dan keduanya baru berkumpul pada bulan Jumadits-Tsani. Mereka hidup bersama sampai Ummu Kultsum meninggal dunia tanpa mendapatkan seorang anak pun.

Wafatnya

Ummu Kultsum wafat ketika Nabi Muhammad Saw masih hidup, tepatnya pada bulan Sya’ban tahun ke-9 H/ 630 Masehi dimandikan oleh Asma binti Umays dan Shafiyyah binti Abdil Muthallib dan disaksikan pula Ummu ‘Athiyyah al-Anshariyah, Nabi Muhammad S.A.W. sendiri yang mensalati dan duduk di atas kuburannya sementara air matanya berlinang. Turun ke liang lahat kuburnya, Ali bin Abi Thalib, Fadhl bin ‘Abbas bin Abdil Muthalib dan Usamah bin Zaid. Diriwayatkan pula Abu Thalhah al-Anshari diizinkan untuk adzan di dalam kuburnya dan menguburkannya.

Rasulullah berkata, ‘Seandainya aku mempunyai sepuluh orang putri, maka aku akan tetap menikahkan mereka dengan Utsman.’ Ummu Kultsum adalah seorang wanita yang cantik. la senang memakai jubah sutra yang bergaris.

Pada hari wafatnya, jenazahnya telah dimandikan oleh Asma’ binti Umais dan Shafiah binti Abdul Muthalib. jenazahnya ditempatkan di atas sebuah keranda yang terbuat dari batang polgon palem yang baru dipotong. Dan pada saat penguburannya, Rasulullah . duduk di dekat kuburan Ummu Kultsum dengan berlinangan air mata. Beliau berkata, “siapa di antara kalian yang tidak bercampur dengan istrinya tadi malam?’ Abu Thalhah ra. berkata, ‘Aku, ya Rasulullah ‘ lalu Beliau menyuruhnya, “Turunlah kamu.” Maka Abu Thalhah turun dan menguburkan Ummu Kultsum.

 

5 responses to “Putri Rasulullah (3) : Ummu Kultsum radhiyallahu’anha

  1. Ping balik: Ruqayyah & Ummu Kultsum, Kisah Perjalanan Dua Cahaya | Abu Zahra Hanifa

  2. Ping balik: Biografi Usman bin Affan radhiyallahu’anhu | Abu Zahra Hanifa

  3. Ping balik: Khalifah Utsman bin Affan (3) : Kisah Kedermawanan Menantu Rasulullah | Abu Zahra Hanifa

  4. Ping balik: 10 Sahabat Yang Di Jamin Masuk Surga | Abu Zahra Hanifa

  5. Ping balik: Mengenal Keluarga Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam | Abu Zahra Hanifa

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s